harapanrakyat.com,- PT Indomarco memberikan sejumlah tips berupa persyaratan yang harus dimiliki oleh para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Banjar, Jawa Barat agar produk mereka bisa masuk ke toko modern.
Tips dan persyaratan tersebut diungkapkan oleh Kepala Cabang PT Indomarco Prismatama Cirebon Andika Artha Pawitrasukma usai acara pelatihan Kewirausahaan Mandiri UMKM di Setda Kota Banjar, Selasa (30/4/2024).
Andika mengatakan, cara agar produk UMKM bisa menjadi pemasok di Indomaret dan pasar modern sebetulnya cukup mudah. Asalkan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan.
Beberapa ketentuan itu di antaranya produk UMKM sudah memiliki PIRT, kemudian sertifikat label halal. Selanjutnya kemasan produknya menarik dan produk tersebut memiliki masa expired yang jelas.
Baca Juga: Ratusan Pelaku UMKM di Kota Banjar Berlomba Naik Kelas
Selain itu, produk yang akan dipasarkan memiliki rasa yang disukai konsumen. Apabila persyaratan itu terpenuhi nanti dari pihak perusahaan akan melakukan proses tindak lanjut.
“Agar produk masuk ke Indomaret sebetulnya cukup mudah yang penting memenuhi persyaratan seperti memiliki produk memiliki PIRT, label halal dan kemasan yang menarik,” kata Andika kepada wartawan.
Lanjutnya menyebutkan, produk UMKM yang menjadi prioritas bisa masuk ke Indomaret dan pasar modern yaitu snack makanan kering. Selain itu, syarat lainnya snack tersebut memiliki masa expired yang panjang lebih dari 6 bulan.
Apabila diperlukan nanti bisa dilakukan pengujian kualitas rasa produk UMKM yang akan diajukan. Adapun proses pengajuan paling cepat sekitar dua bulan.
“Produk yang menjadi prioritas snack kering dengan masa expired 6 bulan ke atas. Proses pengajuan sampai pendaftaran sampai jual di toko rata-rata paling cepat itu 2 bulan,” katanya.
Keuntungan Produk UMKM di Kota Banjar Apabila Bisa Masuk ke Toko Modern
Lebih lanjut ia mengatakan, terkait sistem pembelian produk UMKM yang masuk ke Indomaret untuk keuntungan 100 persen menjadi milik pelaku UMKM. Pihak Indomaret hanya mengambil margin dari harga produk.
Sampai saat ini, kata Andika, di Banjar belum ada produk UMKM yang masuk ke Indomaret. Sebab itu, pihaknya mengadakan pelatihan kewirausahaan dengan tujuan meningkatkan kualitas produk UMKM.
“Sistem keuntungan kita hanya mengambil margin dari harga saja. Sampai saat ini belum ada ada produk UMKM yang masuk makannya kami adakan pelatihan,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)