harapanrakyat.com,- Tidak hanya daging, tulang ikan asin jambal roti juga banyak peminatnya. Karena makanan asal Pangandaran, Jawa Barat ini, memiliki rasa dan tekstur yang khas.
Sebagai informasi, ikan asal jambal roti merupakan oleh-oleh khas bagi wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pangandaran.
Baca Juga: Hilmans Cafe Pangandaran, Tempat Nongkrong Hits Tepi Pantai ala Ibu Susi
Oleh-oleh ini biasanya terbuat dari jenis ikan Manyung, bilis dan juga Kadukang, dengan berbagai varian ukuran.
Biasanya, ikan tersebut dibelah menjadi dua. Kemudian dicampur dengan garam kristal secukupnya, lalu dilakukan proses marinasi atau perendaman.
Untuk perendaman ini, biasanya membutuhkan waktu antara 1 sampai dengan 2 hari. Hal tersebut, agar rasa asinnya merata dan tekstur dagingnya empuk.
Setelah itu, lalu dijemur selama seharian, sambil dibolak balik. Setelah dirasa cukup, maka ikan asin akan langsung diangkat untuk dikemas atau dikirim ke kios-kios.
Seluruh bagian tubuh ikan bisa dimanfaatkan untuk diolah jadi masakan, dari mulai kepala ikan, kulit, sampai ke tulangnya.
Harga Tulang Ikan Asin Jambal Roti Asal Pangandaran
Salah seorang pengrajin ikan asin jambal roti Suyid (30) mengatakan, makanan khas Pangandaran ini cukup banyak peminatnya.
“Jadi selain daging, kita juga jual tulangnya ke kios-kios,” katanya.
Lanjutnya menjelaskan, bahwa dalam tulang ikan asin jambal roti tersebut, masih ada bagian daging yang menempel.
Menurutnya, bagian tersebut yang biasanya jadi favorit banyak orang untuk dimakan.
“Biasanya makanan ini diolah dengan cara ditumis pakai cabai hijau. Kemudian dihidangkan dengan nasi panas,” jelasnya.
Baca Juga: Makan Pinggir Danau, RM Saung Balong Pangandaran Sediakan Peralatan Mancing
Sementara untuk harganya sendiri, tulang ikan asin jambal roti ini tergolong murah, yakni Rp 40 ribu per kilogramnya.
“Saya biasanya pakai ikan manyung untuk membuat jambal roti. Kalau nggak pakai ikan kadukang,” terangnya.
Namun menurutnya, kedua jenis ikan tersebut harus didatangkan dari Jawa Timur. Pasalnya, ketersediaan di Pangandaran sangat sedikit.
“Di Pangandaran juga ada. Tapi tidak mencukupi kebutuhan untuk pembuatan jambal roti,” ujarnya. (Jujang/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)