harapanrakyat.com – Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat, Kota Bandung menjadi daerah tertinggi kasus penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Angka penyebaran DBD di Kota Bandung yakni sebanyak 3.250 laporan.
Baca Juga : Kasus DBD di Jawa Barat Terus Meningkat, Angka Kematian Tembus 177 Orang
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Jabar, Rochady mengatakan, selain Kota Bandung, kasus paling tinggi juga terjadi di Kota Bogor dengan 1.820 kasus. Kemudian Kabupaten Bandung Barat 1.541 kasus, Kota Depok 1.370 kasus, 1.212 kasus, dan Kota Bekasi ada 1.178 kasus.
“Berdasarkan laporan, penyebaran kasus DBD paling tinggi di Kota Bandung untuk Jawa Barat,” ungkapnya di Kota Bandung, Senin (29/4/2024).
Sementara itu, untuk angka kematian paling tinggi akibat DBD terjadi di wilayah Kabupaten Bandung. Dengan angka kematian yang tercatat sebanyak 29 orang.
“Selain Kabupaten Bandung, angka kematian paling tinggi selanjutnya yakni Kabupaten Subang dengan 18 orang, Kota Bekasi 15 orang. Kemudian Kabupaten Bogor sebanyak 14 orang dan Kota Bandung dengan 13 orang,” ujarnya.
Ia menerangkan, saat ini jumlah penyebaran kasus DBD yang terjadi di Jawa Barat sebanyak 21.530 kasus. Angka tersebut berdasarkan laporan dari setiap kota dan kabupaten. Meski demikian, Rochady menuturkan, angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan beberapa bulan lalu.
Baca Juga : Jumlah Kasus DBD di Kota Bandung Tahun Ini Lebih Tinggi Dari Sebelumnya
“Angka penyebaran DBD di Jawa Barat mencapai 21.530, dengan angka kematian sekitar 177 orang,” katanya.
Tekan Penyebaran Kasus DBD di Jawa Barat, Begini Upaya Dinas Kesehatan
Oleh karena itu, pihaknya melakukan berbagai upaya dalam mengurangi penyebaran DBD di Jawa Barat. Salah satunya dengan kembali menguatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M plus.
Rochady menambahkan upaya tersebut, karena saat ini pemahaman masyarakat dalam pengendalian DBD, hanya berfokus pada fogging. Padahal fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja.
“Tetapi ketika upaya fogging yang tidak sesuai SOP dan dosis, justru akan membahayakan masyarakat. Sebab bisa menimbulkan resistensi atau kekebalan nyamuk terhadap obat insektisida. Kita akan terus upayakan menekan angka penyebaran kasus DBD di Jawa Barat,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)