harapanrakyat.com,- Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengungkapkan, Kemenkominfo sedang mempertimbangkan rekomendasi pemblokiran permainan daring populer, Free Fire. Tujuannya, untuk mencegah dampak negatif permainan tersebut terhadap anak-anak.
Sebagai informasi, sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah mengeluarkan beberapa rekomendasi. Termasuk, merekomendasikan pemblokiran game Free Fire dan sejenisnya yang berpotensi menimbulkan dampak tidak baik pada anak-anak.
Sehubungan dengan rekomendasi tersebut, Budi Arie menyatakan, penerapan aturan batasan usia dalam mengakses gim daring menjadi sangat penting. Selanjutnya, dia menegaskan bahwa gim seperti Free Fire harus memiliki rating yang jelas, sebagaimana halnya film memiliki rating umur.
Di sisi lain, Budi Arie juga menekankan pentingnya peranan orang tua dalam memantau aktivitas anak dalam menggunakan media digital termasuk gim daring.
“Orang tua juga tidak boleh membiarkan anak-anak menonton konten yang tidak sesuai,” tegas Budi Arie, Selasa (23/4/2024) di Jakarta.
Baca juga: Kantor Kominfo Pindah ke IKN Juli 2024, Pemindahan Karyawan Bertahap
Sekilas tentang Gim Daring Free Fire yang Terancam Pemblokiran
Gim daring Free Fire, yang terancam pemblokiran pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) adalah milik penerbit gim Garena. Gim daring ini, merupakan salah satu gim mobile bergenre battle royale yang paling populer di dunia.
Free Fire menawarkan konsep pertempuran intens di mana pemain bersaing untuk menjadi yang terakhir bertahan hidup di sebuah pulau terpencil.
Tidak hanya menyuguhkan mode battle royale standar, Free Fire juga memiliki berbagai mode permainan lainnya. Di antaranya Clash Squad, yang menambah variasi dan menyesuaikan dengan berbagai gaya bermain.
Keunggulan utama Free Fire antara lain gameplay yang cepat dan penuh adrenalin dan aksesibilitas yang tinggi. Selain itu, keunggulan lainnya adalah model bisnis “free-to-play” yang memungkinkan pemain untuk mengunduh dan memainkan gim ini secara gratis.
Dengan semua kelebihan tersebut, Free Fire menjadi pilihan menarik bagi pencari pengalaman bermain yang seru, cepat, dan mudah dalam mengaksesnya.
Meski demikian, Kemenkominfo akan tetap mempertimbangkan rekomendasi pemblokiran Free Fire demi melindungi anak-anak dari dampak negatif. Tentu, bukan saja dampak negatif pada saat ini tetapi juga dampak buruk yang mungkin timbul di kemudian hari. (Feri kartono/R8/HR Online/Editor Jujang)