harapanrakyat.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Barat terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jabar, saat ini kasus karena nyamuk Aedes Aegypti tersebut, mencapai 21.530 kasus dengan angka kematian 177 orang.
Baca Juga : Pemkot Cimahi Terus Tekan Kasus Kematian Akibat DBD
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Jabar, Rochady mengatakan perubahan iklim menjadi salah satu faktor semakin tingginya kasus DBD di Jawa Barat. Mengingat sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jawa Barat, sedang memasuki perubahan cuaca dari El Nino menjadi El Nina.
Menurutnya, dengan perubahan tersebut membuat cuaca menjadi sangat panas pada siang hari. Akibatnya, nyamuk menjadi semakin aktif menggigit serta mempercepat masa inkubasi ekstrinsiknya.
“Lalu pada sore hari terjadi hujan, yang menyebabkan peningkatan jumlah karena banyak genangan air. Atas faktor itulah, angka kasus DBD di Jawa Barat terus meningkat,” ungkapnya, Minggu (28/4/2024).
Selain itu, ia menerangkan faktor lainnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat. Terutama dalam mengantisipasi penyebaran nyamuk Aedes Aegypti dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Gerakan PSN ini belum menjadi budaya di masyarakat. Sebab sampai saat ini, pemahaman masyarakat bahwa pengendalian DBD hanya melalui fogging, padahal itu hanya membunuh nyamuk dewasa,” ujarnya.
Baca Juga : Jumlah Kasus DBD di Kota Bandung Tahun Ini Lebih Tinggi Dari Sebelumnya
Tekan Peningkatan Kasus DBD, Dinas Kesehatan Jawa Barat Keluarkan Surat Edaran
Oleh karena itu, agar kasus DBD ini tidak terus mengalami peningkatan, maka pihaknya mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kota dan kabupaten. Surat edaran tersebut, mendorong agar setiap daerah semakin meningkatkan upaya pencegahan.
Rochady menambahkan, dengan terbitnya surat edaran tersebut, pihaknya berharap lintas sektor membantu menurunkan kasus DBD di Jawa Barat sesuai tupoksinya. Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan di sekitarnya. Sehingga, memastikan lingkungannya selalu bersih dari jentik nyamuk.
“Segera berobat ke fasyankes jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala DBD. Kami imbau masyarakat agar aktif menjaga kebersihan lingkungan. Hal itu untuk menekan tingginya angka kasus DBD di Jawa Barat,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)