harapanrakyat.com – Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat, mencatat jumlah kasus DBD tahun ini, lebih tinggi dari tahun lalu. Selama periode Januari hingga April 2024, mencapai angka 2 ribu kasus.
Baca Juga : Lonjakan Kasus DBD di Kota Bandung, DPRD : Seharusnya Bisa Lakukan Deteksi Awal
Kadinkes Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, dari jumlah ribuan sebaran kasus DBD tersebut, menyebabkan meninggalnya belasan orang di Kota Bandung.
“Dari Januari hingga April 2024, ada 11 orang yang meninggal karena kasus DBD. Mereka yang terjangkit penyakit ini, kebanyakan masih oleh anak-anak,” ungkapnya di Kota Bandung, Selasa (23/4/2024).
Meski demikian, pihaknya belum dapat memastikan jumlah kasus DBD melonjak naik atau menurun secara signifikan. Sebab berdasarkan data dari tingkat nasional, untuk kasus DBD masih belum stabil.
“Kami belum berani menarik kesimpulan apakah menurun atau naik, karena sekarang data nasional juga masih terus naik,” katanya.
Anhar menjelaskan, jika melihat perbandingan dengan tahun lalu pada periode yang sama, jumlah kasus DBD pada 2023 sangat rendah. Hal tersebut, berbanding terbalik dengan tahun ini yang mengalami lonjakan.
Bahkan untuk jumlah secara keseluruhan pada periode tersebut, kasus DBD lebih tinggi ketimbang yang terjadi pada 2023. “Angka kasus DBD pada 2023 rendah sekali kasusnya di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga : Tekan Kasus DBD, Pemkot Bandung Sebar 300 Kilogram Bubuk Abate
Terkait penyebaran kasus DBD pasca puasa, lanjutnya, sempat terjadi penurunan kasus. Akan tetapi, pihaknya belum bisa memastikan adanya penurunan. Sebab pada April, angka kasus DBD kembali naik.
“Jika melihat grafik mingguan, memang menurun tapi kami belum bisa memastikan. Karena Maret kemarin sempat menurun tapi April naik lagi,” ujarnya.
Perlu Sinergitas Semua Pihak Tekan Jumlah Kasus DBD
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Bandung mengemukakan tingkat keterisian rumah sakit di Kota Bandung mencapai 73,6 persen. Bahkan di beberapa rumah sakit tersebut, mayoritas merupakan pasien DBD.
Dengan demikian, perlu adanya sinergisitas antara pemerintah dan rumah sakit, agar tidak terjadi lonjakan kasus DBD yang dirawat di rumah sakit.
“Di Kota Bandung sedang terjadi kenaikan jumlah kasus DBD yang cukup signifikan. Ini menjadi beban juga bagi rumah sakit. Dari data yang kami dapatkan, keterisian tempat tidur di rumah sakit saat ini 73,6 persen, dan itu cukup tinggi,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)