harapanrakyat.com,- Sebanyak 47 tower rumah susun di IKN untuk ASN, TNI dan Polri dibangun pemerintah melalui Kementerian PUPR dengan berbagai fasilitas. Termasuk tunjangan bagi para aparatur sipil negara dan pegawai pertahanan keamanan di Ibu Kota Nusantara.
Baca Juga: Bersiaplah! Rekrutmen CASN untuk IKN Segera Dibuka, Fresh Graduate Punya Peluang Besar
Rumah susun atau rusun tersebut berdiri di atas lahan Ibu Kota Nusantara dengan luas mencapai 98 meter persegi.
Menpan Reformasi dan Birokrasi Abdullah Azwar Anas saat konferensi pers di Kantor Kemenkominfo Jakarta, pada Rabu (17/4/202) lalu mengatakan, target pembangunan 47 tower rumah susun selesai tahun 2024.
Ia juga menjelaskan, 47 tower rumah susun itu memiliki sebanyak 2.820 unit yang terdiri dari 29 29 rusun dengan total jumlah unit 1.740 untuk ASN. Serta 18 rusun dengan jumlah unit sebanyak 1.080 untuk TNI dan Polri.
Dari total pembangunan rumah susun sebanyak 47 tower, sampai sekarang sudah ada 9 tower rusun yang bagian atapnya telah tertutup.
Lantas, seperti apa rusun yang dibangun Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) di Ibu Kota Nusantara itu? Langsung saja simak ulasan berikut ini!
Baca Juga: Otorita Ibu Kota Nusantara Sebut IKN Jadi Simbol Peradaban Baru
Fasilitas Rumah Susun di IKN untuk ASN dan TNI/Polri
Rumah susun yang dibangun pemerintah untuk ASN, anggota TNI-Polri, Paspampres dan BIN itu dilengkapi dengan sejumlah fasilitas.
Tak hanya itu, pemerintah pun akan memberikan tunjangan kepada para pegawai yang akan tinggal di IKN. Sehingga, siapapun yang akan menghuninya pasti bakalan betah, terlebih dengan panorama alam di kawasan IKN yang sangat indah.
Sepanjang tahun 2024 ini, ada 16.990 pegawai ASN dan anggota TNI/Polri yang bakal pindah tugas ke Ibu Kota Nusantara.
Adapun fasilitas rumah susun di IKN untuk ASN dan TNI/Polri, berikut tunjangan yang akan mereka dapatkan meliputi;
1. Fasilitas rumah susun di IKN sebagai rumah dinas, yang mana setiap pegawai akan menerima rusun seluas seluas 92 meter persegi.
2. Tunjangan per bulan minimal Rp 50 juta, dengan rincian; uang harian terhitung selama proses pindahan.
Kemudian biaya pindahan barang, dalam hal ini biaya untuk pengepakan dan mengangkut barang.
Serta biaya transportasi yang meliputi tiket pesawat one way, transportasi dari bandara-lokasi, sewa mobil di bulan pertama pindah. Serta biaya tunggu, yaitu untuk biaya penginapan saat transit di Balikpapan.
Baca Juga: Mulai Juli 2024, Tiga Ribuan ASN Dipindahkan ke IKN
Pemindahan Tahap Pertama
Sebagai informasi bahwa, tahap pertama pemindahan para pegawai Aparatur Sipil Negara dan anggota TNI/Polri akan berlangsung pada September mendatang.
MenPAN-RB Azwar Anas mengatakan, jadwal pemindahan tersebut bukan mundur, tetapi hal itu sudah sesuai rencana.
Untuk prioritas pertama, total jumlah pegawai ASN yang akan pindah ke IKN mencapai 11.916 orang. Kemudian, pada prioritas kedua jumlahnya sebanyak 6.774 orang, dan prioritas ketiga sebanyak 14.237 orang.
Sedangkan, ASN yang akan pindah pada tahap satu dalam prioritas pertama sebanyak 6.000 orang. Pasalnya, rumah susun di IKN yang sudah siap huni baru ada 6.000 unit, sementara unit lainnya masih belum layak.
Baca Juga: 60 Ribu ASN Wajib Pindah ke IKN Awal 2024, Ini Skenario Pemerintah!
Itulah gambaran rumah susun di IKN untuk ASN dan anggota TNI/Polri dengan sejumlah fasilitas berikut tunjangan yang akan mereka terima. (Eva/R3/HR-Online)
