Minggu, April 20, 2025
BerandaBerita JabarHari Pertama Lebaran, Arus Silaturahmi Dominasi Jalan Raya Garut

Hari Pertama Lebaran, Arus Silaturahmi Dominasi Jalan Raya Garut

harapanrakyat.com,- Hari pertama lebaran 2024, arus silaturahmi mendominasi jalan raya di Garut, Jawa Barat. Jalur arteri Garut tepatnya di jalan raya Limbangan Malangbong, sejak Rabu (10/4/2024) terpantau ramai lancar.

Warga Garut mengunjungi sanak saudara yang pulang kampung dan menjadi tradisi tahunan pada momen Idul Fitri. Mayoritas warga Garut melangsungkan lebaran dengan suka cita di kampung halaman dengan berkumpul bersama keluarga.

Jalan raya di Garut pun dipadati dengan warga yang silaturahmi. Jika di kota lain hanya ada 3 arus, yaitu arus mudik, arus balik dan arus wisata. Sementara di Garut, biasanya arus silaturahmi mewarnai hari lebaran pertama dan hari lebaran kedua.

“Seperti biasa, arus silaturahmi mendominasi di hari pertama lebaran. Tiap tahun ya begini, lalu lalang warga ibu kota yang pulang kampung, mereka berkeliling ke sanak saudara untuk saling maaf memaafkan, sehingga arus kendaraan seperti ramai padahal hari lebaran,” kata A Kusdinar, Petugas Dinas Perhubungan Kabupaten Garut yang siaga di Pos Pam Bandrek, Rabu (10/4/2024).

Baca Juga: Hari Lebaran, Puluhan Rumah Warga di Garut Kebanjiran

Arus Silaturahmi Tradisi Unik setiap Lebaran di Garut

Tradisi unik ini tentu merupakan tradisi turun temurun, dimana pepatah Garut mengatakan agar “dulur ulah pareumeun obor” atau kata lain tali saudara jangan sampai padam seperti api obor.

Makna itu masih terjaga kuat, sehingga warga ibu kota asal Garut, kerap berkeliling mengunjungi saudara jauh maupun dekat untuk tetap menjaga silaturahmi.

“Silaturahmi, kuncinya itu. Karena orang tua terdahulu mengajarkan nilai-nilai saling menjaga, saling memaafkan di hari yang fitri ini,” jelasnya.

Pantauan harapanrakyat.com, arus mudik lokal justru dikalahkan oleh ramainya arus silaturahmi, ciri arus silaturahmi yaitu pemudik asal kota ramai-ramai keluar rumah menggunakan kendaraan namun tanpa membawa barang bawaan.

Mereka berpakaian koko (bagi pria) dan gamis (bagi wanita). Masyarakat ini mendatangi tiap saudaranya satu per satu agar bisa saling memaafkan. 

“Seperti tahun-tahun sebelumnya keliling ke saudara, saling maaf-maafan. Kemudian ya kadang makan bersama, intinya supaya tak putus silaturahmi,” kata Iyang, pemudik asal Jakarta.

Baca Juga: Hujan Deras Jelang Lebaran, Polisi Imbau Pemudik yang Melintasi Garut Waspada

Momen ini tentu amat penting, lebaran tanpa silaturahmi sepertinya ibarat sayur tanpa garam. Adat orang tua Garut terdahulu memang mengajarkan budaya memaafkan, tanpa harus malu memulainya dari siapa. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Area wisata Curug Cimanganten Garut

Longsor, Wisata Curug Cimanganten Garut Ditutup

harapanrakyat.com,- Wisata Curug 7 pancuran Cimanganten yang berada di Kampung Luwuk Desa Padamulya Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, hancur diterjang longsor sejak Kamis...
Itel Power 70, Hadirkan Ram 4GB dengan Harga Lebih Terjangkau dan Baterai Berkapasitas Besar

Itel Power 70, Hadirkan RAM 4GB dengan Harga Lebih Terjangkau dan Baterai Berkapasitas Besar

Itel Power 70 telah resmi rilis di Indonesia pada akhir Februari 2025 lalu. HP Itel ini hadir dengan menawarkan RAM sebesar 8GB. Namun, kini...
Shockbreaker Belakang PCX 160, Lebih Nyaman dan Stabil

Shockbreaker Belakang PCX 160, Lebih Nyaman dan Stabil

Honda PCX 160 hadir dengan sejumlah peningkatan penting dari generasi sebelumnya. Salah satu aspek yang paling mencolok adalah kenyamanan saat pengguna kendarai. Banyak pengguna...
Keseruan Komunitas Sumedang Walkers Jelajahi Mata Air Sirah Cipelang

Keseruan Komunitas Sumedang Walkers Jelajahi Mata Air Sirah Cipelang

harapanrakyat.com,- Pecinta pejalan kaki di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang tergabung dalam komunitas Sumedang Walkers melakukan perjalanan menuju wisata alam Mata Air Sirah Cipelang,...
Mengungkap Terjadinya Proses Gegenschein Lapisan Eksosfer, Cahaya Redup Misterius di Langit Malam

Mengungkap Terjadinya Proses Gegenschein Lapisan Eksosfer, Cahaya Redup Misterius di Langit Malam

Proses Gegenschein lapisan eksosfer memunculkan tanda tanya. Fenomena tersebut memicu banyak peneliti berusaha mengungkap asal-usul mekanisme pembentukannya. Fenomena astronomi ini merupakan hadirnya sebuah cahaya...
Warga Ciamis Jadi Korban Pencurian Motor Modus Pura-pura Antar Surat Undangan Pernikahan

Warga Ciamis Jadi Korban Pencurian Motor Modus Pura-pura Antar Surat Undangan Pernikahan

harapanrakyat.com,- Amin Kuswoyo, warga Dusun Desa, Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis menjadi korban pencurian sepeda motor. Terduga pelaku mengaku-ngaku sebagai teman korban dan...