harapanrakyat.com,- Arief Hikmawan Wiradinata, anak sulung Bupati Pangandaran daftar penjaringan calon Bupati dan Wakil Bupati untuk Pilkada 2024.
Bupati Pangandaran yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan, anak sulungnya sebenarnya ingin nyaleg.
“Anak saya itu sudah jauh-jauh hari ngomong ke saya, sebetulnya anak saya itu ingin jadi caleg,” ujar Jeje, Kamis (18/4/2024).
Jeje menuturkan, saat tamat SMA, anak sulungnya tiba-tiba mengaku ingin sekolah politik.
“Ketika tamat SMA anak saya itu ingin sekolah politik, padahal dari kecil dia tidak suka politik. Malah sering protes ke saya karena bapak jarang di rumah. Kalau punya uang dibagi-bagi, protes anak saya (Arief),” kata Jeje.
Setelah tamat SMA, anaknya justru ingin sekolah politik karena ingin mempelajari politik dari sisi akademis.
“Kalau saya kan praktisi belum tentu benar katanya, setelah tamat silahkan ikut berpolitik, sebenarnya dia mau jadi anggota DPRD,” terang Jeje.
Baca Juga: Jabatan Bupati Jeje Habis Tahun 2026, Kok Pilkada Pangandaran Digelar 2024?
Jeje mengakui anaknya masih berusia 26 tahun, awalnya pun Jeje meminta anaknya agar menekuni bisnis terlebih dahulu.
“Saat ini pun, Arief ada beberapa usaha yang sedang digarap,” katanya.
Jeje menceritakan saat Arief menelepon dan menyampaikan keinginannya untuk ikut penjaringan Pilkada.
“Tiba-tiba Arief Hikmawan menghadap malam-malam dan telpon terus ngomong dia ingin daftar proses rekrutmen Pilkada, ingin maju. Ya silahkan bentuk demokrasi orang tua,” katanya.
Meskipun demikian, Jeje menegaskan meskipun dirinya Ketua DPC PDI Perjuangan Pangandaran, tidak akan ada keistimewaan untuk anaknya tersebut.
“Saya omongin bahwa bapak kan ketua DPC PDI Perjuangan tidak ada kekhususan karena anak. Kalau memang bagus ya katakan bagus, kalau kurang ya kurang, objektif saja,” katanya.
Arief Hikmawan Wiradinata Berani Nyalon karena Didukung Masyarakat Pangandaran
Sementara Arief Hikmawan Wiradinata mengatakan, ia berani nyalon bupati lantaran mendapat dukungan masyarakat.
“Saya bersyukur banyak dukungan dari masyarakat itulah yang saya sampaikan, keberanian saya mendaftar itu atas izin dari masyarakat. Hasil dari sosialisasi di 10 kecamatan,” katanya.
Arief menambahkan, saat daftar penjaringan calon bupati ia diantar ibu, sementara berkas pendaftarannya diterima oleh bapak.
Baca Juga: Keluarga Bupati Jeje Tidak Akan Maju Pilkada Pangandaran, Benarkah?
“Ketika daftar diantar ibu dan diterima berkas pendaftaran oleh bapak sendiri. Alhamdulillah bahagia, apalagi antusias yang besar dari masyarakat yang ikut mendorong saya,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)