harapanrakyat.com,- Pemerintah menargetkan pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat selesai tahun ini. Masyarakat di sekitar Bendungan Leuwikeris pun banyak berharap agar kehadiran bendungan menggeliatkan dunia pariwisata.
Namun demikian, hingga saat ini belum ada titik terang ikhwal kepariwisataan di sekitar bendungan terbesar di Jawa Barat tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Budi Kurnia melalui Kabid Destinasi Dian Kusdiana menegaskan akan segera melakukan koordinasi. Baik itu, dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy maupun dengan pihak terkait lainnya.
“Sebelum bicara tentang pariwisata di sana, terus terang, kami belum mengetahui peruntukkan Bendungan Leuwikeris untuk apa saja. Apakah sebatas untuk penyediaan air dan listrik, atau ada yang lainnya, kami tidak tahu,” ungkap Dian, Kamis (18/4/2024).
Selanjutnya, Dian menyampaikan koordinasi dengan pihak BBWS menjadi sangat penting agar secara formal menjadi jelas terkait peruntukkan Bendungan Leuwikeris tersebut.
“Yang paling penting ada kejelasan terlebih dahulu. Misalnya boleh untuk wisata menyelam atau wisata air lainnya,” ujar Dian.
Baca Juga: Pembangunan Bendungan Leuwikeris Jawa Barat Ditarget Selesai Juni 2024
Dinas Pariwisata Ciamis Tidak Memiliki Lahan di Sekitar Bendungan Leuwikeris
Di sisi lain, Dian mengungkapkan Dinas Pariwisata Ciamis tidak memiliki lahan, baik berupa tanah darat atau sawah di sekitar Bendungan Leuwikeris. Namun demikian, jika memang di masa mendatang Bendungan Leuwikeris menjadi tujuan wisata, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan membeli lahan.
“Tentu, ini kan terkait fasilitas pariwisata. Harus kami rencanakan, kemudian ada perhitungan terlebih dahulu. Apa yang akan kami bangun di sana dan potensi pendapatan yang akan kami dapatkan berapa,” imbuh Dian.
Apabila Bendungan Leuwikeris menjadi tempat wisata, Dian menyatakan selain membuat atau menyediakan sarana wisata, pihaknya juga bisa menjadi fasilitator. Dengan kata lain, tidak mengelola langsung pariwisata, tetapi melalui kerjasama atau sebatas fasilitasi dan pembinaan.
“Bagi kami, pariwisata itu tidak melulu tentang retribusi dari pengelolaan pariwisata. Tetapi lebih kepada pemberdayaan masyarakat dan pengembangan wisata yang ada,” ujar Dian.
Adapun mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dian mengatakan pemerintah kabupaten bisa mendapatkannya dari pajak daerah yaitu pajak hotel dan restoran. “Dalam pariwisata, yang penting banyak dulu pengunjung terlepas siapa yang mengelolanya,” ujarnya.
Sebagai informasi, Bendungan Leuwikeris di sebelah utara berlokasi di Desa Handapherang dan Ciharalang Kecamatan Cijeungjing. Sementara di sebelah selatan berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Baca Juga: Jika Bendungan Leuwikeris Jebol, Ini yang akan Dilakukan BPBD Kota Banjar
Menanggapi potensi pariwisata Bendungan Leuwikeris, sejumlah masyarakat di Desa Handapherang telah membangun Agrowisata Leuwikeris. Dengan harapan, destinasi wisata tersebut akan menjadi tujuan pengunjung paska bendungan selesai. (Feri Kartono/R7/HR-Online/Editor-Ndu)
