Minggu, Maret 30, 2025
BerandaBerita TerbaruBacaan Tasyahud Awal dan Akhir dan Posisi Duduknya dalam Sholat

Bacaan Tasyahud Awal dan Akhir dan Posisi Duduknya dalam Sholat

Tasyahud awal dan akhir adalah bagian dari rukun sholat. Itu artinya, gerakan tasyahud ini tidak bisa kita tinggalkan. Kendati sama-sama berjuluk duduk tasyahud, keduanya mempunyai perbedaan. Perbedaan pada kedua gerakan duduk dalam sholat ini akan kita telah melalui pembahasan berikut.

Baca juga: Cara Mengganti Sholat Jumat yang Tertinggal dengan Benar

Pengertian Tasyahud Awal dan Akhir dan Perbedaannya

Sebagai umat manusia yang beragama Islam, tentunya menunaikan sholat 5 waktu adalah kewajiban. Dalam sholat, terdapat rukun-rukun yang harus kita patuhi.

Bilamana meninggalkan rukun tersebut, maka sholat menjadi tidak sah. Salah satu rukun dalam sholat adalah tasyahud atau tahiyat.

Tahiyat adalah gerakan sholat yang dilakukan dengan posisi duduk iftirasy maupun tawaruk.

Duduk tahiyat terbagi menjadi dua bagian, yakni awal dan akhir. Baik tahiyat awal maupun akhir, sama-sama kita lakukan dalam sholat fardhu. Namun, ada pengecualian untuk sholat subuh lantaran hanya dua rakaat saja.

Terkait perbedaan kedua tahiyat ini terletak pada waktu pelaksanaan, posisi duduk, dan bacaannya. Tasyahud awal waktu pelaksanaannya adalah setelah selesai rakaat kedua.

Baca juga: Menangis Saat Sholat Apakah Batal? Ini Penjelasannya

Sementara, tasyahud akhir kita lakukan setelah rakaat terakhir sebelum salam. Dalam sholat subuh, tasyahud awal tidak ada, melainkan hanya tahiyat akhirnya saja. 

Bacaan Tahiyat Awal dan Akhir 

Perbedaan kedua terletak pada segi bacaan tasyahud awal dan akhir. Sebenarnya, di Indonesia sendiri bacaan tahiyat ini bermacam-macam.

Indonesia kita mempunyai beragam organisasi Islam. Wajar jika tiap-tiap organisasi punya kepercayaan sendiri terkait bacaan tahiyat ini.

Namun hal itu bukanlah suatu masalah selama tidak memecah belah ukhuwah Islamiyyah. Perbedaan bacaan yang masing-masing organisasi gunakan juga sudah berlandaskan pada ajaran Islam.

Baca juga: Tata Cara Sholat Tasbih, Keutamaan dan Tips Menjalankannya

Terlepas dari perbedaan bacaan antarorganisasi Islam, di mana lafal yang membedakan tahiyat awal dan akhir? 

Sebenarnya, tahiyat awal dan akhir adalah suatu bacaan yang terbagi menjadi dua porsi, namun tidak berat sebelah. Sehingga munculah istilah tasyahud awal dan akhir ini.

Berikut bisa kita simak langsung bacaan tasyahud awal.

Bacaan Tasyahud Awal dan Akhir dan Posisi Duduknya dalam Sholat (Bacaan Tasyahud awal)

Setelah kita baca dan pahami, bacaan tasyahud awal berhenti di lafal syahadat, “Ashadualla ilahailallah wa ashadu anna muhammad rasulullah”.

Usai membaca lafal tersebut, kita langsung berdiri untuk menjalankan rakaat ketiga. 

Lalu, bagaimana bacaan untuk tasyahud akhirnya? Bacaan untuk tasyahud akhir adalah bacaan tahiyat akhir dan meneruskannya dengan lafal berikut.

Setelah selesai, maka kita bisa merampungkan sholat dengan salam. Namun beberapa ada yang menambahkan doa berikut sebelum salam.

Posisi Duduk Tasyahud

Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari yang bunyinya:

Tasyahud awal dan akhir sama-sama kita menjulurkan jari telunjuk yang semula mengepal ketika sampai di bacaan “Ashadualla ilahailallah wa ashadu anna muhammad rasulullah”. 

Untuk posisi duduknya, ada perbedaan antara tahiyat awal dan akhir. Posisi duduk tahiyat awal sama seperti ketika duduk iftirasy.

Lakukan dengan cara meletakkan bokong tepat di atas kaki kiri yang terlipat ke bawah. Sedangkan kaki kanannya tegak, dengan telapak kaki menyentuh lantai dan jari-jarinya menghadap ke kiblat.

Berbeda pada gerakan tasyahud akhir, posisinya yaitu dengan duduk tawarruk. Kaki kiri masuk ke bawah kaki kanan, lalu kaki kanannya tegak dengan jari-jari menghadap kiblat dan menyentuh lantai. Kemudian duduklah di atas pinggul atau posisi bokong menyentuh lantai.

Penggunaan Sayyidina dalam Bacaan Tasyahud

Seperti yang kita bahas sebelumnya, tasyahud awal dan akhir mempunyai bacaan yang terbagi menjadi dua. Namun, perbedaan bacaan di sini ternyata bisa lebih luas dari penjelasan di atas.

Perlu kita pahami bahwa ada perbedaan terkait lafal bacaanya. Ada yang membaca dengan lafal “Attahiyatul mubarakatus”, ada pula yang menggunakan bacaan “Attahiyatulillah wa shalawatu watthoyibah”.

Tidak ada yang salah dengan kedua lafal tersebut. 

Di samping itu, beberapa orang juga menggunakan “sayyidina”, baik dalam tasyahud awal maupun akhir. Namun, ada juga golongan yang tidak menggunakan kata “sayyidina” ini dalam melakukan gerakan tasyahudnya.

Sekali lagi, hal tersebut bukanlah masalah besar yang menimbulkan perpecahan antar umat Islam. Akan tetapi, karena perbedaan itulah yang membuat umat muslim menyatu, saling toleransi, dan ikatan ukhuwah Islamiyyah kian terjalin kuat.

Esensi Tasyahud dalam Sholat

Tahiyat awal dan akhir sama-sama mempunyai peran penting dalam sholat. Gerakan tersebut adalah tanda penghormatan kepada Allah Yang Maha Esa serta suri tauladan kita, Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Syarat Sah Sholat Jumat dan Hikmahnya dalam Ajaran Islam

Itulah mengapa, lakukan gerakan sholat dengan tuma’ninah, tak terkecuali tasyahud awal dan akhir ini. Senantiasa berpegang teguh pada Al Quran dan Sunnah, sehingga mendapat berkah dan ridho-Nya di setiap amalan kita. (R10/HR-Online)

Pemudik di Stasiun Kota Banjar

Puncak Arus Mudik, Ribuan Pemudik Masih Padati Stasiun Kota Banjar

harapanrakyat.com,- H-1 lebaran Idul Fitri 1446 H ribuan pemudik pengguna layanan jasa kereta api masih berdatangan di Stasiun Kota Banjar, Jawa Barat pada Minggu...
Pedagang bunga dadakan di Sumedang

Jelang Idul Fitri, Pedagang Bunga Dadakan di Sumedang Raih Omzet Jutaan Rupiah dalam Tiga Hari

harapanrakyat.com,- Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, membawa berkah tersendiri bagi para pedagang bunga dadakan khas lebaran, yang memenuhi Kawasan Taman Endog, Kecamatan Sumedang...
Jumlah penumpang di Bandara Nusawiru Pangandaran

Jelang Lebaran, Jumlah Penumpang di Bandara Nusawiru Pangandaran Meningkat

harapanrakyat.com - Menjelang hari raya lebaran jumlah penumpang pesawat di Bandara Nusawiru, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mengalami peningkatan yang cukup signifikan, Minggu (30/3/2025). Akibatnya, maskapai...
Rumah Semi Permanen Ludes Dilalap Api di Ciamis, Kerugian Capai Rp225 Juta

Rumah Semi Permanen Ludes Dilalap Api di Ciamis, Kerugian Capai Rp225 Juta

Harapanrakyat.com – Sebuah rumah semi permanen di Desa Gereba, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ludes dilalap si jago merah akibat korsleting listrik, Minggu...
H-1 Idulfitri 1446

H-1 Idulfitri 1446 H, Arus Mudik di Kota Banjar Terpantau Ramai Lancar

harapanrakyat.com,- Arus mudik di Kota Banjar, Jawa Barat, terpantau ramai lancar, tidak terjadi kepadatan yang berarti hingga H-1 Idulfitri 1446 H, Minggu (30/3/2025). Pantauan harapanrakyat.com...
Warga Kota Banjar Berburu Daging Sapi

H-1 Lebaran Warga Kota Banjar Berburu Daging Sapi, Harga Naik Jadi Rp150 Ribu

harapanrakyat.com,- Memasuki H-1 lebaran Idul Fitri 1446 H warga Kota Banjar, Jawa Barat, tumpah ruah hingga antri berdesakan di pasar untuk berburu daging sapi...