harapanrakyat.com,- Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mengambil langkah proaktif dalam mengantisipasi krisis pangan dengan menggalakkan program pompanisasi lahan tadah hujan.
Baca Juga: Kementerian Pertanian Diminta Solusi Hadapi Musim Kering El Nino
Selain itu, Kementan juga menggalakkan penanaman tanaman padi gogo tumpang sisip di kebun sawit, kelapa, dan perkebunan lainnya.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Kementan untuk mengoptimalkan lahan perkebunan sebagai respon terhadap arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah menjelaskan, Ditjenbun terus berusaha menciptakan terobosan guna meningkatkan pemanfaatan lahan perkebunan. Salah satunya melalui program pompanisasi lahan tadah hujan.
“Kami terus berupaya membuat terobosan demi mengoptimalkan lahan perkebunan,” kata Andi Nur Alam Syah, Rabu (17/4/2024).
Program penanaman tanaman sela tidak hanya dilakukan di lahan sawit, tetapi juga pada lahan kelapa.
Ia menyebutkan, di Provinsi Jawa Timur misalnya, program ini tengah dilaksanakan dengan menargetkan lahan kelapa seluas 6.191 hektar untuk ditanami padi gogo.
“Program pompanisasi dan tanaman sisip atau tanaman sela harus kita optimalkan dan maksimalkan,” katanya.
Baca Juga: Tingkatkan Pendapatan Petani, Kementan Dorong Hilirisasi Pertanian Skala Rumah Tangga
Program Optimalisasi Lahan dan Pompanisasi Lahan Tadah Hujan
Selain penanaman tanaman sela, Kementan juga tengah fokus pada program optimalisasi lahan dan pompanisasi.
Menurut Andi Nur Alam Syah, ketiga kegiatan ini menjadi solusi cepat yang harus diimplementasikan bersama guna mengatasi darurat pangan.
Dalam upaya menyukseskan program ini, Kementan membuka kesempatan bagi calon petani calon lokasi (CPCL) untuk mengusulkan penanaman padi gogo di lahan perkebunan.
Hal ini bertujuan agar target penanaman padi gogo dapat tercapai sesuai dengan petunjuk operasional yang telah ditetapkan.
Lebih lanjut, Andi Nur Alam Syah juga mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Tentu melalui koordinasi multi pihak, kita bisa bersinergi dalam rangka merumuskan langkah-langkah strategis, untuk percepatan antisipasi darurat pangan,” tutur Andi Nur Alam Syah.
Baca Juga: Aplikasi Protan Proteksi Pertanian Hadir untuk Memudahkan Para Petani
Dengan kerjasama dan koordinasi berbagai pihak dalam menyukseskan program pompanisasi lahan tadah hujan dan tanaman sisip, Kementan berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang. (Feri Kartono/R3/HR-Online/Editor: Eva)