harapanrakyat.com,- Menyambut datangnya bulan suci ramadhan 1445 H warga di Desa Jajawar, Kota Banjar, Jawa Barat, berduyun-duyun mengikuti tradisi ngikis atau nyekar di Situs Dalem Margayuda.
Tradisi ngikis ke Situs Dalem Margayuda sendiri merupakan tradisi rutin yang dilakukan menjelang bulan Ramadhan. Tujuannya mendoakan para tetua yang telah meninggal dunia.
Perwakilan pemerintah desa Jajawar, Endang Rohendi, mengatakan, ngikis merupakan tradisi rutin masyarakat setempat yang dilakukan setiap menjelang bulan puasa. Tujuannya untuk mendoakan para tokoh-tokoh pemimpin yang ada di desa Jajawar.
Baca Juga: Warga Sumanding Kulon Kota Banjar Minta Sebuah Warung Ditutup Permanen, Kenapa?
Tradisi ngikis dilakukan di Situs Margayuda karena situs tersebut merupakan situs keramat dan memiliki nilai sejarah perjuangan para tokoh-tokoh pemimpin di desa Jajawar pada zaman terdahulu.
“Ngikis ini tradisi masyarakat desa Jajawar yang dilakukan setiap menjelang bulan puasa. Situs ini juga terdapat tokoh-tokoh pemimpin pada zaman dahulu,” kata Endang kepada harapanrakyat.com, Kamis (7/3/2024).
Lanjutnya menyebutkan, sejumlah tokoh pemimpin yang ada di situs tersebut salah satunya Ki Wirasanata. Ia lebih dikenal dengan nama kuwu Bintang.
Ki Wiranata atau kuwu Bintang ini konon pada zaman kolonial Belanda merupakan tokoh pemimpin yang baik. Ia pun mendapat penghargaan sebagai kuwu Bintang dari pemerintahan Belanda saat itu.
Selain itu, di lokasi tersebut juga terdapat petilasan Situs Margayuda. Petilasan tersebut konon merupakan tempat tokoh pemimpin yang berasal dari zaman kerajaan.
Adapun Margayuda sendiri memiliki makna Marga artinya jalan. Sementara yuda berarti perang. Sedangkan Margayuda berarti peristirahatan menuju waktu perang.
“Jadi yang ada di situs ini tokoh-tokoh pemimpin zaman dulu yang memimpin desa Jajawar salah satunya itu Kuwu Bintang,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)