harapanrakyat.com – Volume sampah di Kota Bandung, Jawa Barat, selama Ramadan meningkat. Tingginya konsumsi masyarakat saat Ramadan, memicu peningkatan buangan sampah makanan.
Baca Juga : Selama Ramadan, Jam Operasional TPK Sarimukti Berubah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudy Prayudi mengatakan, kenaikan volume sampah pada Ramadan sering terjadi setiap tahunnya. Termasuk sampah makanan atau organik yang semakin terus bertambah.
“Sebab pada Ramadan ini, konsumsi masyarakat khususnya yang berpuasa itu meningkat. Sehingga otomatis sampah makanan akan meningkat juga. Untuk jumlahnya, kita akan lihat dalam perkembangannya,” ungkapnya di Kota Bandung, Selasa (19/3/2024).
Namun, pihaknya mengaku optimistis mengenai penanganan sampah di Kota Bandung meski terjadi kenaikan jumlah volume sampah saat Ramadan. Terlebih sebelumnya, Kota Bandung sempat mengalami darurat sampah.
“Berkaca pada situasi darurat sampah yang sempat terjadi di Kota Bandung, kami optimistis penanganannya lebih mudah terkendali,” katanya.
Dudy menjelaskan, saat ini masyarakat sudah mulai bergerak untuk mengolah sampah secara mandiri dan dari rumah. Seperti dengan cara magotisasi hingga mengolah sampah menjadi kompos daur ulang. Hal itu pun dapat mengurangi volume buangan sampah di Kota Bandung.
Baca Juga : Air Lindi TPA Sarimukti Cemari Sungai Citarum, Pegiat Lingkungan Desak Pemprov Jabar Cari Solusi
Lebih jauh, berdasarkan pengamatannya di setiap kelurahan sudah ada rumah-rumah maggot untuk mengolah sampah, khususnya organik. Ia menargetkan, pengolahan sampah di beberapa kelurahan mampu mengolah 1 ton sampah organik per hari.
“Tapi ini belum mencapai. Sehingga masih ada peluang untuk meningkatkan kapasitas rumah maggotnya menjadi 1 ton per hari. Sejauh ini, kebanyakan sekitar 500 kilogram. Jika terealisasi (rumah maggot), kami optimistis volume sampah organik di Kota Bandung bisa terkurangi,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)