harapanrakyat.com – Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Jawa Barat, mengakui stok darah saat ini menipis. Hal itu lantaran menurunnya pendonor darah saat Ramadan. Padahal, saat ini terjadi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Cimahi.
Baca Juga : Pendonor Darah Saat Ramadan Menurun, PMI Kota Bandung Lakukan Jemput Bola
Mengantisipasi kekurangan stok darah itu, Dinas Kesehatan Kota Cimahi menerapkan kebijakan donor darah pengganti.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyati mengatakan, saat ini ketersediaan kantong darah yang tersimpan di RSUD Cibabat terus menipis. Meski demikian, ia tidak menjelaskan, jumlah stok darah tersebut.
“Ketersediaan kantong darah di UTD (Unit Transfusi Darah) RSUD Cibabat semakin menipis. Hal itu karena sepinya pendonor darah,” tutur Mulyati di Cimahi, Jumat (22/3/2024).
Mulyati mengklaim, berkurangnya stok darah saat Ramadan tidak hanya terjadi di Kota Cimahi melainkan juga di daerah lainnya.
“Jadi problem seperti ini terjadi bukan di Cimahi saja. Hal ini karena donor di Ramadan ini jauh berkurang,” ucapnya.
Untuk stok Packed Red Cells (PRC) atau sel darah merah, Mulyati mengklaim masih aman dan lengkap. Akan tetapi untuk stok darah trombosit hanya cukup untuk tujuh hari kedepan.
Baca Juga : Selama Ramadan, PMI Kota Bandung Buka Layanan Donor Darah 24 Jam
Mulyati menambahkan, mengantisipasi menipisnya stok darah di RSUD Cibabat Cimahi, pihaknya mulai memberlakukan kebijakan donor pengganti.
“Artinya, jika ada pasien yang membutuhkan transfusi darah maka harus ada pihak keluarganya menyiapkan pendonor. Hal itu untuk menjaga agar stoknya biar tetap tersedia,” kata Mulyati.
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cimahi Fitriani Manan mengakui, jika kegiatan donor darah setiap Ramadan memang relatif sepi. Akibatnya, kondisi ini berdampak terhadap ketersediaan stok kantong darah.
“Kalau Ramadan jarang ada yang donor darah. Semuanya memang sudah menipis. Tapi setelah Ramadan akan meningkat lagi (stok darah),” katanya di Cimahi. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)