Reaksi eksoterm dan endoterm merupakan kondisi dari sebuah pelepasan kalor dalam lingkungan. Terjadinya reaksi antara eksoterm dan endoterm sendiri jika memiliki hasil dari perubahan entalpi yang negatif. Materi ini masuk dalam ilmu kimia, menjurus pada termokimia.
Baca juga: Faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia dan Contohnya
Untuk memudahkan memahami materi pelajaran seperti ini, kita lebih baik membahasnya menggunakan contoh di dunia nyata. Semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari maka memudahkan proses pemahaman tersebut.
Pengertian Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Secara umum eksoterm merupakan kalor dari proses pembakaran yang berpindah ke sistem lingkungan. Sehingga reaksinya menghasilkan panas atau kalor. Misalnya ketika melakukan pembakaran di kompor minyak, suhu panas akan menjalar ke panci atau sekitar api tersebut.
Sedangkan untuk endoterm merupakan reaksi yang ketika kalor tersebut masuk ke dalam sebuah sistem lingkungan. Ini artinya penyerapan kalor terjadi, sehingga lingkungan tidak panas namun menjadi lebih dingin. Perbedaan bertolak belakang ini yang membuat keduanya jelas mudah untuk membedakannya.
Perubahan entalpi yang naik atau turun membuat reaksi berbeda. Maka dari itulah kita melihat langsung perbedaannya tersebut dengan lebih mudah dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Kelarutan Garam dalam Air dan Reaksi Pengendapan, Ini Penjelasannya
Penyerapan dan pelepasan memberikan harga perubahan entalpi yang berbeda. Reaksinya secara langsung juga akan berbeda pada sistem lingkungan tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, sudah banyak menerapkan reaksi endoterm dan eksoterm ini.
Ciri Reaksi Eksoterm
Berikut ini beberapa ciri-ciri yang mungkin bisa kita kenali sebuah reaksi eksoterm dengan mudah.
- Perubahan entalpi memiliki nilai yang negatif. Ini pasti, tidak bisa tawar menawar, apabila nilainya tidak negatif bisa kita pastikan bukan reaksi eksoterm.
- Terjadinya penyerapan kalor dari sistem lingkungan. Sehingga antara lingkungan dan sistem tersebut akhirnya memiliki kalor dalam jumlah yang sama atau berimbang.
- Perhitungan dari penjumlahan antara sistem dan lingkungan kalornya akan memiliki hasil 0. Jika hasilnya tidak 0 maka perlu dipertanyakan reaksinya lagi.
- Proses pelepasan energi dari sistem akan membuat suhu meningkat. Bahkan reaksi yang terus berjalan meski kalornya sudah berusaha berhenti.
- Kalor lingkungan tersebut memiliki perbandingan yang jelas.
- Hasil dari perhitungan akhirnya memiliki nilai lebih kecil milik lingkungan daripada sistemnya.
Ciri Reaksi Endoterm
Reaksi eksoterm dan endoterm juga akan terlihat berbeda jika melihat ciri-cirinya. Nah, berikut ini ciri dari endoterm, pastikan untuk mengenalnya dengan baik.
- Berbanding terbalik dengan reaksi eksoterm, perubahan pada entalpinya ke nilai yang negatif. Berubah ke negatif, perubahan ini akan terjadi.
- Pada jumlah energi ikatan akan cukup besar dari rekstannya.
- Proses pembentukan ikatan kimia akan saling melepaskan energi.
- Terakhir setiap produknya memiliki energi lebih banyak kita bandingkan dengan reaktan.
Perhatikan ciri-cirinya untuk bisa menentukan sebuah kejadian. Ini akan mudah untuk dipahami jika sudah membacanya dengan lengkap. Untuk reaksi endoterm ada di dalam reaksi lain misalnya saja seperti pelelehan es batu dan aktivitas fotosintesis.
Definisi Termokimia
Reaksi eksoterm dan endoterm ini masuk dalam materi termokimia. Untuk itu kita perlu ketahui bahwa ilmu ini sebenarnya tentang apa. Secara garis besar termokimia merupakan sebuah ilmu kimia yang membahas tentang perubahan panas atau kalor sebuah zat.
Baca juga: Pengertian Kinetika Kimia Laju Reaksi, Apa Faktor Utamanya?
Keterlibatan proses kimia dan fisika pada perubahan kalor tersebut. Pembelajaran materi ini menggunakan alat bernama Kalorimeter. Penggunaannya melibatkan teknik yang mencampurkan dua zat dalam satu wadah.
Sehingga nantinya muncul tekanan yang berubah atau volume tetap. Penerapan termodinamika pada proses ini juga akan mempelajari bagaimana perubahan reaksi. Lalu mengetahui bagaimana cara antisipasinya.
Mengenal Sistem dan Lingkungan
Sebelumnya kita sudah sempat menyebut tentang sistem dan lingkungan dalam reaksi eksoterm dan endoterm. Keduanya merupakan istilah yang terpakai untuk memahami materi ini. Pahami juga untuk memudahkan proses belajar.
Sistem sendiri merupakan proses analisa pada perubahan energi. Sedangkan untuk lingkungan merupakan alam yang di luar sebuah sistem itu sendiri. Keduanya akan saling terkait dalam sebuah reaksi kimia tersebut.
Baca juga: Hukum Hess Termokimia, Ini Dia Bunyi, Faktor, dan Penerapannya!
Reaksi eksoterm dan endoterm ini sering ahli gunakan dalam penelitian khusus. Selain itu, pembelajaran reaksi kimia sudah terjadi sejak dahulu kala. Pengembangan para filsuf dan ilmuwan yang membandingkannya dengan kondisi saat ini. Sebab itulah membutuhkan praktik langsung untuk membuktikannya. (R10/HR-Online)
