Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita TerbaruProfil Haji Misbach, Tokoh Islam-Komunis yang Aktif Lawan Belanda

Profil Haji Misbach, Tokoh Islam-Komunis yang Aktif Lawan Belanda

Profil Haji Misbach juga terkenal dengan julukan Haji Merah. Ia termasuk sosok ulama yang berasal dari Kauman Solo. Dalam sejarah Indonesia juga mencatat bahwa ia termasuk tokoh Islam-komunis yang berjuang melawan Belanda.

Baca juga: Profil Sayuti Melik, Anggota Menteng 31 Juru Ketik Naskah Proklamasi

Sebagai sosok ulama, ia memang aktif di bidang dakwah. Bukan hanya itu saja, ia juga tak pernah berhenti bergerak di bidang perpolitikan untuk melawan penjajahan Belanda.

Profil Haji Misbach dari Kauman Solo

Ia memiliki nama lengkap Haji Mohamad Misbach. Tempat lahirnya di Kauman Surakarta pada tahun 1876.

Saat kecil, namanya sebenarnya Ahmad. Akan tetapi, setelah menikah, namanya jadi Darmodiprono. Nama yang ia pakai saat ini ialah nama sesudah menunaikan haji di Mekah.

Kemudahan untuk keluarganya sendiri termasuk orang terpandang. Bagaimana tidak, ayahnya merupakan pejabat keagamaan sekaligus pedagang batik yang sukses.

Riwayat Pendidikan dan Organisasi

Untuk profil seputar riwayat pendidikan, Haji Misbach pernah ikut pelajaran keagamaan di pesantren. Dalam riwayat pendidikannya, ia juga pernah bersekolah di Ongko Loro.

Dengan lingkungan yang religius karena berbasis pesantren, ia pun jadi mubaligh. Selain itu, ia juga memiliki minat tinggi terhadap persoalan yang rakyat hadapi.

Di sisi lain, ia juga aktif dalam berbagai organisasi. Mulai dari IJB (Inlandsche Journalisten Bond), Tentara Kanjeng Nabi Muhammad, hingga menerbitkan berbagai surat kabar. Sebut saja Islam Bergerak dan Medan Moeslimin.

Baca juga: Profil Kyai Sadrach, Penginjil Mantan Santri Zaman Belanda

Tak hanya itu, ia juga pernah gabung ke Sarekat Islam pada 1912. Lebih lanjut, ia juga aktif di Sarekat Hindia, Muhammadiyah, Insulinde, Sarekat Rakyat, sampai dengan PKI (Partai Komunis Indonesia).

Dijuluki Haji Merah

Profil Haji Misbach mendapatkan julukan sebagai Haji Merah bukan tanpa alasan. Hal ini karena popularitas atau eksistensinya dalam menyuarakan ide sintesis ajaran Islam sekaligus komunisme.

Ide tersebut bertujuan untuk melawan kolonialisme selama Belanda menjajah Indonesia. Dengan julukan dan ide tersebut, ia lantas melakukan pergerakan.

Pergerakan yang ia lakukan seperti halnya memuat tulisan propaganda untuk melawan kapitalisme sekaligus kolonialisme Belanda. Selain itu, ia juga aktif mengorganisasi perlawanan buruh maupun petani terhadap Belanda.

Pergerakan yang ia lakukan mampu membuat pemerintahan Belanda kerepotan. Hingga pada akhirnya, pemerintahan Belanda memutuskan untuk mengasingkannya ke Manoekwari.

Bukan hanya harus mengalami pengasingan saja, Haji Misbach rupanya juga pernah ditangkap dan bahkan dipenjara sehingga memiliki profil sebagai tahanan. Penjaranya bertempat di Tarukan pada tanggal 16 Mei 1920.

Baca juga: H. Salahuddin bin Talabuddin, Haji Merah yang Dapat Gelar Pahlawan Nasional 2022

Lalu pada tanggal 22 Agustus 1922, ia bebas dari penjara. Ia pun kembali membangkitkan semangat pergerakan di Surakarta dalam melawan penjajahan Belanda.

Haji Merah Wafat

Berbagai upaya Belanda lakukan untuk menghentikan pergerakan Haji Merah. Mulai dari sering mengirimnya ke sel penjara sampai dengan pengasingan.

Saat berada di pengasingan bersama istri sekaligus anak-anaknya pada tahun 1924, ia sebenarnya masih aktif menuliskan propaganda. Akan tetapi, usai 2 tahun menyandang profil tahanan di pengasingan, Haji Misbach lantas menghentikan pergerakan melawan Belanda.

Kemudian di tahun 1926, ia meninggal dunia karena terkena penyakit malaria. Istrinya juga sudah meninggal lebih dulu karena menderita penyakit yang sama.

Keduanya dimakamkan bersampingan. Sementara untuk anak-anaknya tak lagi berada di pengasingan karena sudah dipulangkan agar kembali ke tanah Jawa.

Keteladanan Haji Merah

Dengan profil di atas, Haji Misbach memiliki banyak keteladanan. Teladan tersebut bisa jadi contoh sekaligus inspirasi bagi siapa saja dalam berjuang melawan segala bentuk penjajahan ataupun penindasan.

Adapun salah satu keteladanannya yakni tetap memperhatikan rakyat meski sudah hidup berkecukupan. Walau posisinya sudah ada di tingkatan atas, namun tetap rendah hati dan mengutamakan kepentingan orang lain yang ada di tingkatan bawahnya (rakyat kecil).

Untuk keteladanan yang selanjutnya, ia tak pernah berputus asa dalam membela rakyat dan melawan penjajahan Belanda. Bahkan ia tetap melakukan pergerakan untuk mengobarkan semangat melawan Belanda meski ada di penjara dan pengasingan.

Tak hanya itu, ia juga memiliki keteladanan yakni memegang teguh ajaran agama Islam. Umat muslim sudah semestinya juga memiliki tekad tersebut.

Baca juga: Sejarah G30 S, Pemberantasan PKI di Banyuwangi yang Berakhir Tragis

Profil Haji Misbach cukup curi perhatian sejak era kolonial Belanda. Tak heran sebab ia termasuk pahlawan bangsa. Ia tak pernah takut dalam bergerak untuk melawan penindasan yang Belanda lakukan. (R10/HR-Online)

Pengamat Sepak Bola

Pengamat Sepak Bola Sarankan Tambah Pemain Diaspora: Supaya Siap di Piala Dunia

Mohamad Kosnaeni, salah satu pengamat sepak bola Indonesia, menyoroti kalahnya Indonesia melawan Korea Utara di ajang Piala Asia. Menurut Kosnaeni, Timnas U-17 membutuhkan pemain...
Timnas U-17

Pasca Kalah dari Korea Utara, Nova Arianto Bongkar Masalah Timnas U-17, Harus Evaluasi!

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengungkap adanya evaluasi dari kekalahan saat melawan Korea Utara. Seperti kita ketahui, Timnas Indonesia kalah telak dari Timnas...
Layanan Cek Kesehatan Gratis

Warga Kota Banjar Dapat Nikmati 14 Layanan Cek Kesehatan Gratis, Begini Caranya!

harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan program layanan cek kesehatan gratis di masing-masing Puskesmas. Warga pun dapat menikmati 14...
Dapur Rumah Warga Lakbok

Diduga Lupa Matikan Tungku, Dapur Rumah Warga Lakbok Ciamis Terbakar

harapanrakyat.com,- Diduga lupa mematikan tungku usai memasak, dapur rumah warga di Dusun Sukamukti, RT 20/06, Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbakar...
Perampasan Perhiasan Anak Sekolah

Perampasan Perhiasan Anak Sekolah Modus Ngaku Guru Baru Marak Terjadi di Pangandaran, Waspada!

harapanrakyat.com,- Perampasan perhiasan anak sekolah dengan modus mengaku sebagai guru baru di sekolah terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Korbannya tersebar di lima Sekolah...
Billy Syahputra dan Vika Kolesnaya Resmi Menikah Ini Fakta-faktanya.

Billy Syahputra dan Vika Kolesnaya Resmi Menikah? Ini Fakta-faktanya

Billy Syahputra dan Vika Kolesnaya kabarnya telah menikah. Benarkan demikian? Presenter sekaligus komedian ternama, Billy Syahputra, tengah menjadi sorotan publik. Pasalnya, adik dari mendiang...