harapanrakyat.com,- Memasuki bulan Ramadhan, petani kolang-kaling di Tasikmalaya, Jawa Barat, kebanjiran pesanan hingga mencapai 60 persen dibanding hari biasanya. Pemesanan kolang-kaling kebanyakan dari luar daerah.
Baca Juga: Siswa SMKN Karangjaya Tasikmalaya Tanam Buah Melon Golden, Sekali Panen Dapat 3 Ton
Meski kekurangan bahan baku, namun untuk memenuhi konsumennya para petani sampai mencari bahan baku ke tengah hutan.
Seperti halnya petani kolang-kaling di Kampung Citarasa, Desa Citalahab, Kecamatan Karangjaya. Mereka masuk ke dalam hutan untuk mencari bahan baku.
Kolang kaling atau cangkaleng ini merupakan salah satu bahan membuat makanan takjil, seperti untuk kolak maupun es campur. Sehingga banyak diminati masyarakat.
Ahmad Hidayat, salah seorang petani kolang-kaling di Tasikmalaya mengatakan, pesanan di bulan Ramadhan lumayan banyak. Tetapi untuk bahan bakunya saat ini sulit didapat.
Selain itu, juga untuk buah kolang-kalingnya masih terlalu muda, sehingga belum bisa diproduksi.
“Biasanya pas bulan puasa pesanan sampai 4 ton. Tetapi karena sulitnya bahan baku, jadi hanya bisa menyiapkan 2 ton. Pemesan kolang-kaling banyak dari luar daerah, seperti dari Brebes, Cirebon, dan Pangandaran terus berdatangan. Hanya saja permintaan itu belum bisa tercukupi karena bahan baku yang sulit,” ungkapnya, Sabtu (16/3/2024).
Meski begitu, lanjut Ahmad, sekarang ini harga kolang-kaling di tingkat petani di Tasikmalaya naik. Harga sebelumnya Rp 5 ribu, kini menjadi Rp 8 ribu per kilogram.
Ia memperkirakan permintaan untuk kolang-kaling akan terus meningkat hingga akhir bulan Ramadhan. Hal itu seiring dengan tingginya konsumsi masyarakat.
Baca Juga: Di Balik Nikmatnya Takjil Campur Kolang-kaling, Pengrajin di Tasikmalaya Kesulitan Bahan Baku
“Pasti pesanan bakal terus meningkat hingga akhir bulan puasa. Karena memang kolang-kaling merupakan takjil untuk buka puasa yang sangat nikmat. Tetapi dengan meningkatnya permintaan, bahan bakunya sulit kita dapat lantaran saat ini buah kolang-kaling masih terlalu muda,” pungkasnya. (Apip/R3/HR-Online/Editor: Eva)