Pengertian besaran dan satuan merupakan fondasi penting dalam memahami konsep dasar ilmu fisika. Besaran adalah ukuran atau jumlah dari suatu sifat fisik atau kuantitas yang dapat kita ukur, sedangkan satuan adalah unit yang dapat kita gunakan untuk mengukur besaran tersebut. Konsep besaran dan satuan memungkinkan para ilmuwan untuk mengukur, memahami, dan menjelaskan fenomena fisika secara kuantitatif.
Baca juga: Pengertian Energi Mekanik dengan Rumus dan Contoh Soalnya
Para ahli fisika menggunakan besaran dan satuan ini secara konsisten untuk melakukan pengukuran, menganalisis data, dan mengembangkan teori-teori baru. Penggunaan besaran dan satuan yang konsisten memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan percobaan yang dapat diulang dan hasilnya dapat dipahami oleh orang lain di dalam komunitas ilmiah.
Pengertian Besaran dan Satuan Beserta Macam-macamnya
Dengan adanya konsep besaran dan satuan, para ilmuwan dapat menentukan ukuran atau rumus-rumus sesuai dengan fakta yang ada. Jika penghitungan atau pengukuran dilakukan dengan tidak tepat, hal tersebut dapat menimbulkan bahaya.
Sebagai contoh, dalam proses pembuatan pesawat yang memerlukan pengukuran dengan tingkat akurasi dan presisi tinggi, pengukuran yang akurat dan presisi tinggi diperlukan untuk menjamin fungsi pesawat yang optimal.
Namun, jika terjadi kesalahan dalam pengukuran pesawat, hal itu dapat mengakibatkan fungsi pesawat tidak maksimal dan bahkan menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, memahami konsep-konsep dasar ilmu fisika seperti besaran dan satuan sangatlah penting.
Konsep dasar ilmu fisika ini dapat memberikan informasi yang jelas dan konsisten sehingga tidak menimbulkan kebingungan atau kesalahpahaman.
Pengertian Besaran dan Macam-macamnya
Pengertian besaran dan satuan bisa menjadi pembeda antara keduanya. Besaran merupakan konsep yang penting dalam ilmu fisika. Karena hal itu merupakan segala sesuatu yang bisa kita hitung, ukur dan memiliki nilai.
Baca juga: Perbedaan Kelajuan dan Kecepatan dari Beberapa Faktor
Konsep dasar fisika ini bisa dinyatakan dengan angka dan memiliki sebuah satuan. Besaran-besaran dasar dalam fisika umumnya meliputi masa, panjang, dan waktu. Setiap besaran biasanya dapat diwakili oleh suatu angka atau kuantitas numerik tertentu.
Jenis Besaran
Dalam ilmu fisika, terdapat dua jenis besaran yang memegang peranan penting, yaitu pokok dan turunan. Besaran pokok merujuk kepada besaran dasar yang tidak dapat kita dekomposisi lagi menjadi jenis-jenis lainnya. Konsep dasar fisika ini terhubung dengan satuan tertentu dalam sistem satuan, khususnya dalam sistem internasional atau SI.
Beberapa contoh besaran pokok dalam ilmu fisika mencakup waktu, panjang, massa, intensitas cahaya, kuat arus listrik, mol, dan suhu. Setiap besaran pokok memiliki satuan pengukuran yang khas. Besaran turunan, di sisi lain, merupakan hasil turunan dari besaran pokok yang tidak dapat kita uraikan lebih lanjut.
Baca juga: Pengertian Fluida Statis, Prinsip Dasar dan Contohnya
Dalam ilmu fisika, besaran turunan ialah hasil dari kombinasi besaran pokok melalui operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Contohnya meliputi gaya, usaha, kecepatan, tegangan, debit air, tekanan, dan volume. Besaran turunan ini bisa kita hitung berdasarkan rumus matematika yang menjadi dasarnya.
Pengertian Satuan
Setelah memahami pengertian besaran juga penting untuk memahami arti dari satuan. Satuan merupakan sebuah nilai yang berfungsi untuk mengukur besaran. Fungsi dari konsep dasar fisika ini yaitu untuk memberikan dasar dalam membandingkan besaran yang berbeda.
Pada ilmu fisika terdapat macam-macam persatuan yang telah menjadi ketetapan secara internasional (SI). Contoh dari SI yaitu seperti detik kilogram, meter, kelvin, newton, meter, joule, sampai ampere. SI berperan sebagai standar yang jelas dan konsisten untuk kepentingan komunikasi ilmiah.
Jenis Satuan
Umumnya, satuan dapat terbagi menjadi dua kategori, yaitu baku dan tidak baku. Satuan baku memiliki nilai yang tetap dalam semua pengukuran, independen dari lokasi atau konteks penggunaannya. Sebagai contoh, panjang sebuah tiang yang kita ukur 5 meter di wilayah Indonesia akan memiliki nilai yang sama yaitu 5 meter di wilayah Jepang. Penulisan satuan baku harus mengikuti sistem internasional atau SI.
Di sisi lain, satuan tidak baku memiliki nilai yang bisa berubah atau tidak konsisten. Contoh tidak baku ini mencakup jengkal, kaki, hasta, dan depa. Karena setiap individu memiliki interpretasi yang berbeda terhadap satuan-satuan ini, hasil pengukuran dapat bervariasi.
Sebagai contoh, saat mengukur panjang sebuah meja, pengukuran oleh individu A mungkin menghasilkan 7 jengkal. Sedangkan pengukuran oleh individu B mungkin menghasilkan 8 jengkal. Meskipun objek yang pengukurannya sama, hasilnya berbeda karena penggunaan satuan tidak baku.
Baca juga: Perbedaan Massa dan Berat dalam Ilmu Fisika
Itulah pengertian besaran dan satuan beserta macam-macamnya secara umum. Kedua konsep dasar dalam fisika tersebut memiliki peranan penting dalam melakukan perhitungan atau menentukan fenomena fisika. Dengan menggunakan konsep ini, kita dapat menghasilkan data yang akurat dan tepat. Namun, perlu Anda ingat untuk selalu teliti dalam menggunakan konsep tersebut guna memperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan. (R10/HR-Online)