harapanrakyat.com,- Cagar Alam dan Taman Wisata Alam (TWA) Pananjung merupakan kawasan konservasi andalan yang bisa mendukung pembangunan di Pangandaran. Untuk pengembangan ekowisata, BBKSDA Jawa Barat menginisiasi pembentukan Forum Desa di sekitar TWA Pananjung.
Baca Juga: Keraton Pertama Kerajaan Galuh, Benarkah Dibangun di Kawasan Cagar Alam Pangandaran?
Pembentukan Forum Desa yang diinisiasi oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat itu berlangsung di salah satu aula hotel yang ada di Pangandaran, Kamis (7/3/2024).
Ketua Panitia Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan BBKSDA Jawa Barat Dede Nurhidayat mengatakan, Cagar Alam Pananjung dan TWA Pananjung Pangandaran merupakan kawasan konservasi andalan yang bisa mendukung pembangunan di Kabupaten Pangandaran.
“Pengelolaan TWA Pananjung tak bisa bergerak sendiri. Harus melibatkan berbagai pihak sehingga diharapkan bisa sinergi. Dalam rangka pengembangan ekowisata, kita inisiasi pembentukan Forum Desa sekitar TWA Pananjung,” kata Dede Nurhidayat.
Pengelolaan Taman Wisata Alam Pananjung Pangandaran
Dalam pembentukan forum tersebut, BBKSDA Jabar melibatkan berbagai unsur yang meliputi Pemprov Jabar, Pemkab Pangandaran, pemerintah desa sekitar kawasan TWA Pananjung.
Kemudian, PHRI, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Pokdarwis, LSM pegiat lingkungan, pemandu wisata, dan kalangan pers.
Pihaknya pun berharap semua unsur yang hadir menyepakati pembentukan forum komunikasi formal dan informal.
Baca Juga: BKSDA Sebut Populasi Rusa di Pangandaran Meningkat
“Dengan banyaknya dukungan untuk mengelola Taman Wisata Alam Pananjung berbasis ekowisata ini, jelas akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” terangnya.
Dede Nurhidayat juga berharap gagasan awal dari semua unsur yang terlibat bisa membuat forum ini berfungsi dengan baik. Jika ada permasalahan dalam penanganannya segera ditindaklanjuti.
Wisata Berbasis Konservasi
Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah 6 Tasikmalaya BBKSDA Jabar, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Syarif Hidayat mengatakan, pembentukan Forum Desa sekitar TWA Pananjung ini untuk edukasi masyarakat sekitar. Dalam hal ini terkait wisata berbasis konservasi dan kelestarian alam.
“Tren konsep tentang lingkungan saat ini sudah global dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Cagar alam Taman Wisata Alam Pananjung ini aset yang harus kita jaga dan pelihara,” katanya.
Terlebih, kata Syarif, di Cagar Alam dan TWA Pananjung Pangandaran ini terdapat potensi lain yang bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam sektor wisatanya.
“Intinya, pengelolaan TWA Pananjung tidak bisa sendiri. Butuh berbagai pihak untuk ikut berkontribusi. Ada aspek lingkungan, sosial, ekonomi, dan kita perlu dukungan stakeholder untuk bersama-sama berkolaborasi. Karena dari pengelolaan ini yang menerima manfaatnya adalah masyarakat sekitar,” jelas Syarif Hidayat.
Baca Juga: Belasan Pelajar SMP Tersesat di Cagar Alam Pangandaran, Ditemukan dalam Kondisi Lemah
Potensi di Kawasan TWA Pananjung
Ia menyebutkan, potensi yang ada di kawasan TWA Pananjung meliputi flora dan fauna. Flora ada bunga Raflesia Padma.
Kemudian untuk faunanya ada satwa rusa, kera, lutung, landak, kandi dan trenggiling. Sedangkan untuk jenis burung, ada burung tulumtumpuk, kangkareng, ayam hutan, ular sanca dan tando.
“Selain itu, untuk potensi biota laut yang ada dalam kawasan Cagar Alam Laut Pangandaran didominasi jenis karang batu. Seperti Fungia sp, Goniopora sp, Acropora sp, dan Alveopora sp. Serta beberapa jenis ikan hias, ada Chaetodon sp, Heniochus sp, Plectorhinchus sp, dan Apolemichthys sp,” paparnya.
Menurut Syarif, wisata berbasis pelestarian alam berkontribusi memberikan edukasi dan kesejahteraan ekonomi kepada masyarakat sekitar. Tidak seperti wisata pada umumnya yang dampak negatifnya lebih besar bagi kawasan sekitar.
“Dalam mengelola kawasan konservasi alam, tugas kita memberikan edukasi, dan berharap secara umum Pentahelix ini lebih memahami pengelolaan TWA Pananjung. Sasarannya pelestarian alam dengan daya dukung yang kuat,” tandas Syarif.
Pada kesempatan itu, salah satu peserta Pokdarwis Desa Pangandaran Edi Rusmiadi mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik pembentukan Forum Desa sekitar TWA Pananjung.
Terlebih pembentukan forum tersebut sebagai upaya BBKSDA Jawa Barat untuk menjalin sinergitas antara pelaku wisata dengan masyarakat sekitar.
Baca Juga: Banteng Cagar Alam Pangandaran Punah, Ternyata Ini Penyebabnya
“Jelas ini sangat kita dukung. Semoga pembentukan forum ini sebagai langkah nyata dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Pangandaran,” ungkap Edi. (Madlani/R3/HR-Online/Editor: Eva)