harapanrakyat.com – Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat mengklaim akibat dampak fenomena El Nino berdampak pergeseran masa tanam padi. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab kelangkaan beras di tengah masyarakat.
Baca Juga : Warga di Tasikmalaya Antre Beras Murah untuk Stok Puasa
Kepala DTPH Jabar Dadan Hidayat mengatakan, akibat fenomena El Nino tersebut para petani baru bisa menanam padi pada Desember 2023. Sehingga, lanjutnya, terjadi kelangkaan beras pada Januari hingga Februari 2024.
“Memang pada saat itu kita masih minus (cadangan beras). Akibat dari El Nino yang menyebabkan pergeseran masa tanam padi,” ungkapnya di Kota Bandung, Minggu (17/3/2024).
Oleh karena itu, pihaknya membutuhkan tambahan cadangan beras dari Bulog. Dalam rangka, memastikan kebutuhan pangan di masyarakat tercukupi.
Kendati terjadi pergeseran masa tanam padi akibat fenomena El Nino, lanjutnya, wilayah Jawa Barat akan kembali mengalami surplus beras. Mengingat dalam waktu dekat akan memasuki masa panen.
“Jadi April, Mei dan Juni, hampir di atas 200 ribu hektare (panen). Kami perkirakan akan ada sekitar 5,7 ton GKG (Gabah Kering Giling) di Jawa Barat,” ujarnya.
Baca Juga : Bulog Cabang Bandung Pastikan Ketersediaan Beras Jelang dan Sesudah Ramadan Aman
Sebelumnya, Pemprov Jabar memprediksi ketersediaan hingga harga beras akan kembali normal pada April 2024 selepas tidak adanya fenomena El Nino. Pasalnya saat ini, harga beras sedang mengalami lonjakan termasuk stoknya yang menurun.
“Setelah April, maka iklim akan lebih normal dibandingkan tahun lalu, sudah tidak ada lagi fenomena El Nino. Untuk pangan akan bisa panen dan lain sebagainya,” ucap Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)