harapanrakyat.com,- Teka-teki langkah politik Ridwan Kamil akhirnya terungkap. Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) itu berniat maju lagi dalam Pemilihan Gubernur untuk meraih periode keduanya.
Tak ayal, berbagai pendapat dan penilaian datang terhadap langkah politik Ridwan Kamil ini. Tak sedikit yang mendukung, namun ada juga yang memberi saran lain.
Sebelumnya, mantan Walikota Bandung yang populer dengan sebutan RK ini mendapatkan dua pilihan yang menarik dari partai politik tempatnya berlabuh, Partai Golkar. Pilihan itu adalah maju menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta atau Calon Gubernur Jabar.
Belakangan, Ketua Umum Partai Beringin, Airlangga Hartarto menegaskan jika RK sudah bulat maju lagi di Pilgub Jabar pada Pilkada serentak 2024 ini. Bahkan, menurut Airlangga, sejumlah elit Golkar telah merestui langkah politik Ridwan Kamil tersebut.
“Memang, Partai Golkar telah menyiapkan Pak RK untuk maju sebagai Calon Gubernur. Dan, Pak RK sendiri yang meminta maju kembali di Jawa Barat,” ungkap Airlangga, Kamis (14/3/2024).
Baca Juga: Alasan Ahmad Sahroni Anggap Enteng Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta, Dia Bukan Anak Presiden
Langkah Politik Ridwan Kamil Mendapat Respons Berbagai Kalangan
Salah satu respon terhadap langkah politik Ridwan Kamil datang dari Erwin Aksa yang merupakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Menurutnya, RK memiliki potensi kemenangan yang besar di Jawa Barat.
Erwin menyatakan bahwa Ridwan Kamil telah mendapat dua rekomendasi, yaitu untuk maju di Jakarta dan di Jabar. Namun, hasil evaluasi yang mereka lakukan secara internal menunjukkan bahwa Ridwan Kamil lebih berpeluang di Jabar.
Berbeda dengan Erwin Aksa, Ketua MPR RI yang juga elit Golkar, Bambang Soesatyo menilai lain. Menurutnya, RK lebih pantas menjadi menteri di jajaran kabinet Prabowo-Gibran sebagai menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pendapat Bambang Soesatyo tentu tidak berlebihan. Mengingat, RK adalah seorang arsitek yang telah membuat berbagai karya monumental. Bahkan, saat ini Presiden Joko Widodo memberi kepercayaan kepada RK sebagai kurator IKN.
“Kalau saya menilai, cocok jadi menteri PUPR. Tetapi, kembali lagi, Pak Ridwan Kamil tentu sudah menyiapkan langkah politik dan strategi sendiri,” ungkap Bambang Soesatyo.
Sementara itu, Firman Manan, Pengamat Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung menilai strategi Ridwan Kamil bukan suatu kejutan. Sehingga, ia membuat hipotesis Calon Gubernur pada Pilkada serentak 2024, tidak akan jauh berbeda dengan Pilkada 2018.
“Kemungkinan Ridwan Kamil akan kembali berhadapan dengan Dedi Mulyadi pada Pilgub mendatang,” ungkap Firman Manan.
Sebagi catatan, pada 2018, RK maju berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum dari PPP dan PKB, NasDem serta Hanura. Kemudian, Deddy Mizwar, saat itu maju dari Partai Demokrat berpasangan dengan Dedi Mulyadi dari Golkar. Pasangan lainnya, Sudrajat dan Ahmad Saikhu (Gerindra-PKS-PAN) dan Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan (PDIP).
Baca Juga: Ridwan Kamil Buka Suara Soal Billboard OTW Jakarta
Nah, usai berakhir masa jabatan Gubernur Jabar dan jelang Pemilu 2024, Ridwan Kamil membuat langkah politik yang mengejutkan. Ia bergabung dengan Partai Golkar. Dengan masuknya, RK ke Golkar, Dedi Mulyadi (mantan Ketua Golkar Jabar dan sedang menjabat Anggota DPR) pun memilih keluar dan bergabung dengan Gerindra. (Feri Kartono/R7/HR-Online/Editor-Ndu)