Kontroversi kekalahan Gregoria Mariska Tunjung dari Akane Yamaguchi di perempat final All England 2024 menjadi perbincangan warganet di media sosial.
Pertandingan turnamen badminton tertua dan bergengsi ini sendiri, berlangsung pada Jumat (15/3/2024) di Utilita Arena, Birmingham, Inggris.
Di game pertama, permainan tunggal putri andalan Indonesia ini tidak begitu bagus. Akane dari Jepang berhasil menguasai pertandingan, bahkan mampu unggul jauh 11-2.
Setelah interval game pertama, Gregoria perlahan memperkecil ketertinggalannya. Sempat terjadi poin 7-12, namun Akane berhasil menyudahi perlawanan di set pertama ini dengan skor telak 21-10.
Baca Juga: Ginting Tantang Viktor Axelsen di Perempat Final All England 2024
Berlanjut ke game kedua atau sebelum kontroversi kekalahan Gregoria dari Akane, pertandingan berbeda dengan set pertama.
Kedua tunggal putri dunia ini memainkan permainan yang menarik, bahkan membuat penonton terhibur.
Baik Gregoria maupun Akane saling menyalip dalam perolehan poin. Sebelum akhirnya di interval game kedua Gregoria mampun unggul 11-9.
Namun Akane bukanlah lawan yang mudah menyerah. Tunggal putri unggulan 4 di turnamen All England 2024 ini bahkan sempat memimpin di angka 20.
Namun Gregoria dengan tenang mengejar dan akhirnya bisa menyudahi game kedua dengan skor 22-20.
Kronologi Kontroversi Kekalahan Gregoria dari Akane di All England 2024
Masuk ke set penentuan, permainan tidak berbeda jauh dengan game kedua yang poinnya saling menyalip sampai 11-10 dan 17-16.
Akan tetapi, Akane yang lebih diunggulkan dalam pertandingan melawan Gregoria berhasil mengakhiri laga ini dengan skor 21-18.
Namun sebelum kekalahan Gregoria dari Akane Yamaguchi ada sejumlah kontroversi yang terjadi. Di poin kritis itu, di arah tribune penonton ada flash atau lampu kilat yang kemungkinan berasal dari handphone.
Tentunya flash tersebut mengganggu Gregoria yang saat itu sedang mengejar ketertinggalan.
Saat tunggal putri Indonesia ini melakukan servis dengan poin 18-20, Akane berhasil mengembalikannya ke sisi arah kiri dari Gregoria.
Sebenarnya pemain berusia 24 tahun ini berhasil menjangkau shuttlecock dari Akane, tapi sayang tidak bisa mengangkat dan menyebrangi net.
Hal tersebut karena Gregoria melihat ada flash dari tribune penonton yang mengganggu penglihatannya saat mengembalikan cock.
Sehingga, Akane pun berhasil memenangkan set penentuan dengan skor 21-18, dan memastikan ke babak semifinal All England 2024.
Atas kekalahan dari Akane karena adanya kontroversi tersebut, Gregoria sempat protes ke wasit pertandingan. Namun wasit tetap bersikukuh laga dimenangkan oleh tunggal putri Jepang.
Dalam tayang pertandingan, Gregoria terlihat kesal dan menangis. Meski begitu, dengan sportif, Gregoria tetap menyalami sang lawan, wasit dan asisten wasit.
Sang pelatih Herli Djaenudin juga menghampiri dan menenangkan Gregoria yang sedang menangis.
Baca Juga: Kejuaraan Badminton Beregu Asia 2024, Pertama Kali Tim Putra Gagal Dapat Medali
Sebenarnya, kejadian flash di pertandingan antara Gregoria Mariska Tunjung melawan Akane Yamaguchi tidak terjadi satu kali saja.
Di set penentuan tersebut, beberapa kali tunggal putri Indonesia ini meminta kepada wasit agar penonton tidak menyalakan flash.
Insiden kontroversi kekalahan Gregoria dari Akane gegara flash tersebut menjadi viral dan trending topik di media sosial X (dulu Twitter). (Adi/R5/HR-Online)