harapanrakyat.com,- Kasus dugaan keracunan jajanan di Kota Banjar, Jawa Barat, menjadi perhatian pemerintah dan juga pihak kepolisian. Sebab sampai saat ini, korban dugaan keracunan terus bertambah.
Sebagaimana diketahui, puluhan siswa sekolah dasar di Kota Banjar, diduga mengalami keracunan jajanan camilan. Para siswa mengalami gejala yang sama, yakni sakit perut, pusing dan juga mual-mual.
Adapun proses pemeriksaan tersebut, untuk menggali informasi terkait awal mula jajanan camilan beredar.
Kapolsek Pataruman AKP, Hadi Winarso, mengaku bahwa pihaknya sudah meminta keterangan dari pedagang grosir dan eceran yang menjual jajanan tersebut.
Baca Juga: Konsumsi Jajanan Kemasan, Puluhan Siswa SD di Kota Banjar Diduga Keracunan
“Sampai saat ini kami masih mengumpulkan beberapa keterangan dari saksi. Di antaranya saksi pedagang grosir dan eceran. Selain itu juga beberapa orang tua siswa serta guru,” kata Hadi Winarso, Jumat (1/3/2024).
Kasus Dugaan Keracunan Jajanan di Kota Banjar, Polisi Tunggu Hasil Lab
Selain meminta keterangan, pihaknya juga sudah menyita sebanyak 315 bungkus kecil produk merek Daya rib dari pedagang grosir dan eceran.
“Itu kita dapatkan dari pedagang eceran dan grosir yang ada di wilayah Langensari,” terangnya.
Sampai saat ini, pihaknya sudah memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengecekan di lapangan. Karena ia khawatir jajanan itu masih beredar.
“Tapi sampai saat ini belum ada laporan. Sepertinya sudah tidak ada,” jelasnya.
Namun untuk memastikan apakah kasus dugaan keracunan jajanan tersebut mengandung zat yang berbahaya atau tidak, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Banjar.
“Kita masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium dulu. Karena sebagian sampelnya sudah saya serahkan untuk dilakukan pemeriksaan,” tambahnya.
Hadi menegaskan, bahwa sampai saat ini di wilayahnya tidak ada korban jiwa akibat mengkonsumsi jajanan itu. Semua siswa sudah kembali beraktivitas.
“Tidak ada, alhamdulillah semua bisa tertangani oleh Dinas Kesehatan ataupun puskesmas yang ada di wilayah kita,” pungkasnya.
Baca Juga: Pengakuan Siswa SD di Kota Banjar yang Keracunan Usai Jajan Camilan
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Banjar setelah mendapat informasi kejadian kasus dugaan keracunan jajanan itu, langsung turun ke lapangan bersama puskesmas.
“Pertama yaitu menyelamatkan korban, dan sudah kita tangani sesuai dengan ketentuan di puskesmas. Alhamdulillah (korban) bisa selamat semua,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saifuddin, Kamis (29/2/2024).
Pengakuan Siswa SDN 1 Batulawang
Sementara itu, AP, salah seorang siswa SDN 1 Batulawang mengungkapkan, bahwa setelah memakan jajanan merek Daya rib, merasakan mual, sakit perut, serta pusing. Namun AP tidak pergi ke puskesmas.
“Sekarang sudah enakan,” katanya Kamis (29/2/2024).
AP mengaku, bahwa jajanan tersebut ia beli dari seorang pedagang keliling yang biasa datang ke sekolahnya.
“Harga Daya rib satunya Rp 2 ribu. Itu belinya dari pedagang keliling yang naik motor, ada jual mainannya juga,” tuturnya.
Ia menjelaskan, camilan merek Daya rib bertekstur kenyal. Selain itu, rasa dari jajanan ini ada pedas dan manisnya. “Namun sedikit berbau tidak sedap,” jelas AP.
Baca Juga: Camilan Daya Rib yang Bikin Keracunan di Kota Banjar Ternyata Viral di Medsos
Saat ini, kasus dugaan keracunan jajanan camilan menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kota Banjar dan pihak kepolisian.
Sebab, sampai saat ini korban dugaan keracunan gegara makanan camilan ini bertambah menjadi 51 orang dari 6 sekolah dasar. (Sandi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)