harapanrakyat.com – Menekan kasus DBD di Kota Bandung, Jawa Barat, Pemkot Bandung membentuk tim khusus penanggulangan DBD. Tim tersebut berjuluk Tim Teknis Penyelenggaraan Implementasi Penanggulangan DBD dengan metode Wolbachia.
Baca Juga : Kasus DBD di Bandung Barat Terus Meningkat, 11 Orang Meninggal
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bandung, Asep Gufron mengatakan, upaya tersebut merupakan langkah proaktif pemerintah mengatasi tantangan kesehatan masyarakat.
Pihaknya berharap, tim teknis tersebut dapat bekerja secara efektif dan kolaboratif untuk menangani tingginya kasus DBD di Kota Bandung.
“Setiap tahun, Kota Bandung yang terindikasi tinggi kasus DBD. Lalu kita petakan, dan paling banyak itu di Kecamatan Ujungberung,” ungkapnya di Kota Bandung, Minggu (24/3/2024).
Pihaknya menyambut positif Kementerian Kesehatan memilih Kota Bandung sebagai salah satu dari lima kota untuk penyelenggaraan implementasi program nyamuk Wolbachia. Mengingat sebelumnya program ini telah berhasil di Yogyakarta.
“Dalam hal ini, kita tidak menjadi kelinci percobaan karena ini sudah berhasil di Yogyakarta. Maka program ini juga harus berjalan di Kota Bandung. Kasus DBD di Kota Bandung cukup tinggi setiap tahunnya,” katanya.
Baca Juga : 67 Warga Banjar Terjangkit DBD, 2 Anak Meninggal Dunia
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian menjelaskan, Wolbachia bukanlah rekayasa genetik melainkan bakteri alami yang memang ada pada serangga. Ia membenarkan jika kasus DBD di Kota Bandung relatif tinggi setiap tahunnya.
“Jadi Wolbachia adalah bakteri alami yang ada pada 60 persen serangga seperti lalat buah, kupu-kupu, ngengat dan lain sebagainya. Tapi pada nyamuk belum ada, sehingga memerlukan metode ini. Wolbachia tidak akan bisa hidup pada tubuh manusia, atau makhluk hidup lainnya selain serangga,” ujarnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)