harapanrakyat.com,- Harga jual daging ayam sejak awal bulan suci Ramadhan 1445 hijriah di wilayah Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melonjak tajam. Mahalnya harga diduga ada permainan broker atau pemotong.
Baca Juga: Harga Daging Ayam di Ciamis Mahal, Ketua Gopan Sebut Stok Dikuasai Peternak Raksasa
Darsono, konsumen asal Kecamatan Cipaku mengatakan, sebagai konsumen memang tidak tahu persis mengenai harga dari para peternak.
Ia menduga, mahalnya harga daging ayam ras atau ayam kampung selain minimnya pasokan lokal, juga adanya permainan para broker.
Darsono menyebutkan, harga daging ayam broiler di tingkat pemotong saat ini tembus Rp 37.000 per kilogramnya. Sedangkan, untuk harga daging ayam kampung mencapai Rp 62.000 per kilogram.
Menurutnya, harga jual daging ayam yang tinggi bisa dipastikan harga di tingkat peternaknya pun mengalami kenaikan.
“Sebagai konsumen, bukan berarti saya tidak memperdulikan kenaikan harga daging ayam saat ini. Meski kebutuhannya tidak setiap hari, tapi saya berharap harga tidak semahal sekarang,” ungkap Darsono, Selasa (26/3/2024).
Sementara itu di tempat pemotongan ayam, Emuh membenarkan, bahwa harga di ayam potong di tingkat peternak mengalami kenaikan. Namun masih dalam batas normal.
“Mahalnya harga jual ayam potong karena ayam yang dibeli tidak serta merta laku terjual habis. Terkadang membutuhkan waktu satu dua hari, bahkan kadang sampai satu minggu untuk laku terjual. Selama belum terjual, otomatis biaya produksi bertambah karena perlu untuk pembelian pakan,” terangnya.
Emuh juga menjelaskan, jika harga daging sapi mengalami kenaikan, maka konsumen pun akan menurun. Hal ini menyebabkan permintaan daging ayam jadi meningkat.
Baca Juga: Jelang Idulfitri, Peternak Sapi di Panawangan Ciamis Sumringah
“Ya, karena daging ayam dan daging sapi itu memiliki hubungan substitusi. Sedangkan, penyebab mahalnya harga daging ayam kampung lantaran butuh waktu lama dalam pengembangbiakannya. Perlu waktu 6 bulan sampai bisa menjadi ayam potong,” jelasnya. (Dji/R3/HR-Online/Editor: Eva)