harapanrakyat.com,- Bencana tanah longsor dan banjir di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada Minggu (3/3/2024), mengakibatkan 3 warga di Kecamatan Sambisari tertimbun.
Selain itu, musibah bencana alam tersebut juga membuat 15 Kepala Keluarga (KK) atau sebanyak 56 jiwa terancam, serta 5 jiwa dalam 2 KK lainnya terdampak.
Banjir yang menggenangi pemukiman warga Kecamatan Sambisari, Sragen ini, karena meluapnya debit air sungai setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut.
Baca Juga: Ratusan Rumah di Bungo Terendam Banjir, Ribuan Warga Terdampak
Sementara sebagai bentuk penanganan darurat di wilayah tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Bidang Logistik dan Peralatan memberikan bantuan, Kamis (7/3/2024).
Adapun bantuan penanganan darurat bencana tanah longsor dan banjir kepada Pemkab Sragen itu, antara lain berupa makanan dan non-makanan.
Untuk bantuan makanan seperti 200 paket biscuit protein, sembako 200 paket dan makanan siap saji 200 paket.
Sedangkan non-makanan bantuanya berupa sabun cair 984 botol, perlengkapan pertolongan 1 set, nozzle jet 3 set. Kemudian pompa alkon 3 set, tenda keluarga 25 unit, tenda pengungsi 1 unit dan matras 200 lembar.
Selain bantuan makanan dan non-makanan, BNPB juga memberikan dana siap pakai sejumlah Rp 200 juta.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Hargiyanto, mengucapkan terima kasih kepada BNPB atas bantuan tersebut.
“Terima kasih atas dukungan serta bantuan peralatan logistik,” ucapnya mengutip dari laman resmi BNPB, Kamis (7/3/2024).
Kata BNPB Usai Menyerahkan Bantuan Bencana Tanah Longsor dan Banjir Sragen
Lilik Kurniawan, selaku Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB berharap, agar bantuan tersebut bisa mendukung penanganan masalah banjir serta tanah longsor secara efisien.
“Dalam penanganan bencana, jangan merasa sendiri. Jadi siapa saja bisa membantu dan juga mendukung,” katanya usai memberikan bantuan.
Baca Juga: Banjir Rendam Kabupaten Sintang, 3 Ribu Rumah Terdampak dan 95 Jiwa Mengungsi
Menurut Lilik, penataan lingkungan yang belum maksimal menjadi pemicu terjadinya banjar di musim hujan.
Sehingga ia menggarisbawahi, bahwa untuk mengatasi masalah banjir dan tanah longsor bukan hanya di Sragen saja tapi di daerah lain butuh cara strategis.
“Perlu pemikiran jangka panjang guna mengatasi bencana,” ujarnya. (Adi/R5/HR-Online)