harapanrakyat.com,- Murid SMP Plus Darul Ihsan Ciamis, Jawa Barat, sampai saat ini terpaksa belajar sambil lesehan. Hal tersebut karena sekolah yang ada di Desa Sukaresik, Kecamatan Sindangkasih, belum memiliki kursi dan bangku untuk siswa-siswi belajar.
Kepala SMP Plus Darul Ihsan, Ai Ihat Solihat mengatakan, dari lima kelas yang ada, sementara tiga kelas belum memiliki bangku dan kursi.
Tiga kelas yang tidak memiliki meja dan kursi belajar tersebut, meliputi kelas 8B, 9A, dan 9B. Sehingga murid belajar secara lesehan di lantai.
Baca Juga: Atap Baja Ringan Bangunan SDN 4 Gunungcupu Ciamis Ambruk
“Kami pihak sekolah bersama yayasan terus berusaha mencari bantuan, agar murid sekolah ini tidak terus belajar lesehan,” katanya, Senin (11/3/2024).
Upaya Yayasan Dapatkan Sarana dan Prasarana di SMP Plus Darul Ihsan Ciamis
Sementara itu, Ketua Yayasan Al Muarif Mintarsyah, Encang Zaenal Muarif mengaku, bahwa pihaknya sudah melakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut.
Salah satunya adalah dengan menginput di Data Pokok Pendidikan tentang kondisi sarana prasarana sekolah.
“Tinggal menunggu kebijakan anggaran dari pemerintah,” katanya kepada harapanrakyat.com, Senin (11/3/2024).
Baca Juga: Komite SMPN 1 Baregbeg Ciamis Ingin Bangun Sarana Olahraga Siswa
Sedangkan dana dari yayasan untuk membeli kursi dan meja siswa, menurut Encang, saat ini belum mencukupi untuk kelengkapan kelas.
“Karena kami ini yayasan kecil. Selain itu, tidak menarik biaya dari siswa, karena sebagian besar peserta didik berasal dari kalangan menengah ke bawah,” ujarnya.
Awal Mula Berdirinya SMP Plus Darul Ihsan
Encang menceritakan awal berdirinya SMP Plus Darul Ihsan Ciamis. Penggagas sekolah yang bagian dari Yayasan Al Muarif Mintarsyah ini adalah Irwan Dedi Saepudin, Kepala Desa Sukaresik waktu itu.
Saat itu, Encang merupakan mahasiswa Universitas Galuh yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukaresik.
Kemudian, Encang melihat bahwa anak-anak di Desa Sukaresik tidak ingin putus sekolah. Namun masalahnya, di desa tersebut tidak ada SMP. Sedangkan untuk SMP negeri sangat jauh lokasinya.
Atas keadaan tersebut, maka Encang waktu itu segera membuat dan mengajukan izin operasional ke Dinas Pendidikan Ciamis.
“Berkat kedermawanan seorang tokoh Sukaresik yang bernama Pak Wasim yang mewakafkan lahan untuk sekolah ini,” tuturnya.
Setelah ada lahan dari wakaf, maka setelah itu SMP Plus Darul Ihsan Ciamis tersebut pun berdiri. Sekolah tersebut bekerja sama dengan pondok pesantren Darul Ihsan, yang dikelola oleh Ustadz Sopyan putra dari Wasim.
“Dan kini menjadi sekolah menengah pertama bagi siswa-siswi di Desa Sukaresik,” katanya.
Baca Juga: Madrasah Sidik Jahra Ciamis Minim Siswa
Namun, sambungnya, saat ini SMP Plus Darul Ihsan ini masih perlu bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah. Khususnya meja dan kursi untuk siswa-siswi belajar.
Ia mengungkapkan, bahwa dari 5 rombongan belajar, 3 kelas masih belum memiliki bangku. “Sedangkan 2 kelas masih menumpang di pondok pesantren,” ungkapnya.
Encang berharap, pihak pemerintah melalui Dinas Pendidikan Ciamis, ke depan bisa membantu SMP Plus Darul Ihsan.
“Hal itu demi cita-cita warga Desa Sukaresik yang anaknya tidak ingin putus sekolah,” harapnya. (Es/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)