harapanrakyat.com,- Banjir yang melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah semakin meluas. Sebanyak 44 desa tersebar di delapan kecamatan saat ini terdampak bencana banjir, yang sebelumnya hanya mencakup 25 desa.
Baca Juga: Bencana Tanah Longsor dan Banjir Sragen, BNPB Salurkan Bantuan Penanganan Darurat
Salah satu penyebab yang membuat bertambahnya desa terdampak banjir karena oleh melimpasnya air sungai. Selain itu juga jebolnya sejumlah tanggul sungai di beberapa wilayah.
M Agus Nugroho, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak menjelaskan, sampai saat ini setidaknya ada 8 kecamatan yang terdampak banjir.
Meliputi Demak, Sayung dan Mranggen. Kemudian, Kecamatan Karangawen, Dempet, Karanganyar, Wonosalam, dan Guntur.
“Kami telah melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir. Namun jumlah pengungsi terus bertambah,” jelas Agus Nugroho, Sabtu (16/3/2024).
Upaya BPBD Demak Tangani Banjir yang Makin Meluas
Menurut Agus, awal mula banjir dipicu oleh curah hujan tinggi pada Rabu (13/3/2024) malam. Hujan deras tersebut membuat debit air dari hulu ke hilir di wilayah Demak menjadi meningkat.
“Selain itu, jebolnya tanggul sungai di Desa Menur, Kecamatan Mranggen, juga menjadi salah satu penyebab utama pemukiman warga terdampak,” ujarnya.
BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak terkait telah melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir, ke tempat-tempat pengungsian.
Data terbaru per 15 Maret 2024 pukul 19.00 WIB, jumlah pengungsi telah mencapai 2.163 orang. Jumlah pengungsi meningkat secara signifikan, dari sebelumnya hanya 499 jiwa.
Baca Juga: Banjir Bandang Terbesar di Awal 2024, 21 Ribu Warga Demak Mengungsi
Selain pemukiman warga, banjir di Demak juga makin meluas ke berbagai fasilitas vital. Seperti 73 sarana ibadah, 10 fasilitas kesehatan, 30 sarana pendidikan, dan 10 perkantoran.
Oleh karena itu, BPBD Demak terus berupaya melakukan evakuasi bagi warga yang membutuhkan. Yaitu dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok seperti tikar, kasur, selimut, dan obat-obatan.
Di sisi lain, tanggul yang jebol maupun melimpas juga menjadi fokus penanganan darurat. Upaya penguatan tanggul Sungai Jeratun di Desa Tugu Ngemplik, Kecamatan Karanganyar, serta tanggul Sungai Wulan, sedang dilakukan untuk mencegah dampak banjir yang makin meluas ke pemukiman warga.
“Seluruh langkah ini untuk mengurangi dampak buruk yang timbul akibat banjir, yang makin meluas di Kabupaten Demak,” ujar Agus Nugroho. (Feri Kartono/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)