harapanrakyat.com – Bencana banjir bandang menerjang wilayah Desa Nyalindung, Bandung Barat, Jawa Barat, pada Rabu (27/3/2024) dini hari. Akibatnya, 15 rumah warga mengalami rusak berat.
Baca Juga : Sembilan Orang Hilang dalam Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat
Tidak hanya itu, banjir bandang luapan Sungai Cimeta ini juga membuat sebuah jembatan penghubung terputus. Selain itu, dua jembatan lainnya rusak berat. Kejadian itu seiring dengan tingginya intensitas hujan yang terjadi. Akibatnya, debit air Sungai Cimeta meluap dan membanjiri pemukiman warga yang disertai material lumpur.
“Tadi malam pukul 02.00 WIB dini hari (banjir bandang di Desa Nyalindung). Saat itu sedang tidur, tiba-tiba ada suara berisik di luar. Setelah saya lihat, air sudah ada di bawah kasur. Ternyata di luar sudah ada tetangga ramai bilang ada banjir,” kata Imas (39) warga Desa Nyalindung.
Imas mengatakan, ia yang baru saja sadar jika air banjir bandang masuk ke dalam rumahnya hanya bisa pasrah. Ketinggian air, kata Imas, sangat cepat meninggi dan ia pun tak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan barang berharga miliknya.
“Saya pasrah saja, banjir terjadi sangat cepat, sekarang semuanya habis. Kasur, barang elektronik, mobil semua terendam,” tuturnya.
Rumahnya Hancur Akibat Banjir Bandang, 30 Keluarga di Desa Nyalindung Mengungsi
Sekretaris Desa Nyalindung, Asep Hidayat menjelaskan, pihaknya mencatat rumah-rumah yang tergenangi banjir itu. Di antaranya di RW 13, RW 03, dan RW 14 dengan ketinggian yang bervariasi dari mulai 40 sampai 80 sentimeter.
“Di Desa Nyalindung ini ada 15 rumah total yang terdampak (banjir bandang), tersebar di 3 RW. Rata-rata tembok jebol akibat air dan membawa sampah serta lumpur,” ucapnya.
Baca Juga : Banjir Bandang dan Longsor Terjang Cipongkor Bandung Barat
Akibat banjir bandang yang terjadi di Desa Nyalindung tersebut, kini terdapat 30 keluarga terpaksa mengungsi. Mereka pindah sementara ke rumah-rumah kerabatnya lantaran rumahnya hancur akibat terjangan arus banjir.
Rumah yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang di Desa Nyalindung itu, kata Asep, mayoritas berlokasi dekat dengan bantaran Sungai Cimeta.
“Imbas jembatan terputus warga kini harus memutar jalan sekitar 3 kilometer. Selain satu jembatan putus, dua jembatan lain di Kampung Cibarengkok dan Kampung Tonjong rusak berat. Pondasinya tergerus akibat banjir bandang ini,” ujar Sekdes Nyalindung itu. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)