harapanrakyat.com – Meski bangunan sekolahnya ambruk akibat pergerakan tanah, namun semangat belajar murid SD Negeri Babakan Talang tak pernah runtuh. Pada Selasa (5/3/2024), para murid tampak antusias mengikuti pelajaran dari gurunya di kelas sementara di Mts Al Ikhlas Babakan Talang.
Baca Juga : Bangunan SDN Babakan Talang di Bandung Barat Ambruk Akibat Pergerakan Tanah
Sebelumnya, akibat pergerakan tanah di Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Bandung Barat, Jawa Barat, mengakibatkan bangunan SD itu ambruk. Akibatnya, agar kegiatan belajar tidak terganggu, pihak sekolah meminta izin menggunakan beberapa ruang kelas MTs Al Ikhlas mereka gunakan sementara.
Ada 90 siswa yang harus pindah numpang belajar di MTs Al Ikhlas Babakan Talang, setelah bangunan SD Negeri Babakan Talang ambruk bencana tersebut. Mereka pun akhirnya menempati 5 ruangan kelas kosong MTs Al Ikhlas untuk kegiatan belajar para murid SD itu.
Murid kelas III hingga VI menempati masing-masing 1 ruang kelas. Sedangkan kelas I dan II digabung dalam satu ruangan kelas.
“Alhamdulillah bisa belajar walau menumpang di sekolah lain. Pindah ke sini karena di sana bangunan sekolahnya ambruk,” ujar Devi, murid Kelas IV SD Negeri Babakan Talang.
Baca Juga : Bangunan Sekolah Dasar Negeri di Cibungur Bandung Barat Memprihatinkan
Devi berharap, nantinya para murid bisa mempunyai bangunan sekolah lagi yang baru dan aman dari bencana.”Gak terganggu belajar di sini, cuma tetap pasti lebih nyaman kalau punya bangunan sekolah sendiri. Apalagi kayak sebelumnya dekat rumah, cukup jalan kaki,” katanya.
Sebelum Bangunan SD Ambruk, Murid Sudah Diliburkan
Guru SD Negeri Babakan Talang, Weni menjelaskan, pasca pergerakan tanah yang merusak bangunan sekolahnya, kegiatan belajar sempat libur selama 1 pekan. Hal itu lantaran pihak sekolah belum menemukan solusi lokasi untuk menggelar pembelajaran para murid.
Namun, kata Weni, sejak Senin lalu akhirnya para murid pun bisa belajar lagi menggunakan ruang kelas kosong di MTs Al Ikhlas. “Alhamdulillah tidak ada korban. Karena sejak ada retak-retak (bangunan), murid sudah kami liburkan dan belajar online,” ucapnya.
Weni menambahkan, kendati dengan segala keterbatasan, para siswa tetap semangat mengikuti pelajaran. Meskipun kenyataannya, jarak dari tempat tinggal siswa cukup jauh.
“Saat bangunan SD kami ambruk, kondisinya sudah kosong karena kegiatan belajar sudah kami liburkan. Alhamdulilah tidak ada korban jiwa. Sekarang anak-anak tinggal di pengungsian di Islamic Center. Memang ke sekolah (Mts Al Ikhlas) cukup jauh. Kami haru menjemput anak-anak beberapa kali menggunakan motor,” kata Weni. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)