harapanrakyat.com,- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, punya cara sendiri untuk mengatasi pupuk subsidi langka. Yaitu dengan melatih petani di Ciamis membuat pupuk organik.
Salah satu kegiatan bimbingan teknik (bimtek) pembuatan pupuk organik, kepada petani dari Kelompok Tani Itikurih, Desa Cimaragas, Kecamatan Cimaragas.
Kepala Bidang Hortikultura & Perkebunan DPKP Ciamis, Ekawati Diah Utami mengatakan, bimtek tersebut berlangsung pada Kamis, 22 Februari 2024.
“Narasumbernya Mohamad Nur Eko Aji Prakoso, dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat,” katanya kepada harapanrakyat.com, Sabtu (9/3/2024).
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas SDM, Bupati Ciamis Dorong Petani Sekolah Lapangan Pertanian Ramah Lingkungan
Selain itu juga, dihadiri Kepala UPTD Pengembangan Pertanian dan Ketahanan Pangan Wilayah Cijeungjing. Kemudian, Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Cijeungjing, serta jajaran staf DPKP Ciamis.
Lanjutnya menambahkan, bahwa kegiatan pelatihan membuat pupuk organik ini, diikuti sebanyak 25 petani asal Cimaragas, Ciamis.
“Bimtek pelatihan pupuk organik yang sebagai solusi mengatasi kelangkaan pupuk subsidi ini berlangsung selama 3 kali pertemuan,” ucapnya.
Menurutnya, bahwa kelangkaan pupuk selama ini menjadi permasalahan para petani. Oleh karena itu, ujarnya, perlu adanya solusi untuk mengatasinya.
“Salah satunya adalah dengan penggunaan pupuk organik yang dapat petani buat secara mandiri,” ujarnya.
Baca Juga: Beli Pupuk Subsidi Saat Ini Tanpa Kartu Tani, DPKP Ciamis: Bisa Tebus Hanya Pakai KTP
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa pupuk organik terdiri dari beberapa macam. Antara lain pupuk kandang, hijau, kompos, dan bokashi.
“Pupuk bokashi ini salah satu jenis pupuk kompos yang diproses fermentasi dengan bantuan effective microorganism (EM4) atau MOL,” jelasnya.
Pihaknya berharap, bahwa dengan menguasai teknik cara membuat pupuk organik ini, para petani di Ciamis bisa menerapkan budi daya pertanian yang ramah lingkungan. Dan juga sebagai cara untuk mengatasi pupuk subsidi yang langka.
“Selain itu juga bisa meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan bagi para petani itu sendiri,” pungkasnya. (Fahmi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)