harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Dusun Kedungcaung, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, mengeluhkan adanya bau tidak sedap dari TPA Cibeureum di Kota Banjar, Jawa Barat.
Baca Juga: Satu Keluarga di Ciamis Keracunan, Diduga Konsumsi Jamur Liar
Bahkan, dengan terciumnya bau sampah yag tidak sedap membuat sejumlah warga resah. Pasalnya tidak hanya bau, namun saat ini muncul banyak lalat hijau yang tentunya membuat warga takut akan membawa penyakit.
Pantauan HarapanRakyat.Com, saat tiba di Dusun Kedungcaung terlihat tumpukan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cibeureum itu menyerupai batu. Tumpukan sampah tersebut sedang dibereskan menggunakan alat berat.
Lurah Kedungcaung Wina Rosalia mengatakan, lokasi TPA Cibeureum dengan perumahan warga di Dusun Kedungcaung itu hanya berjarak kurang lebih 300 meter.
Kedua wilayah tersebut hanya terpisah oleh Sungai Citanduy. Maka dari itu, saat tertiup angin bau sampah otomatis tercium sampai ke wilayah Kedungcaung.
“Iya, kalau baunya itu tidak sedap aja, dan sekarang malah banyak lalat yang datang ke pemukiman warga. Makanya warga semakin resah,” kata Wina, Kamis (22/2/2024).
Baca Juga: Bau Berhari-hari, Akhirnya Tumpukan Sampah di Tasikmalaya Diangkut Juga
Warga Kedungcaung Ciamis Terdampak Bau Tidak Sedap dari TPA Cibeureum
Ia menyebut, keberadaan TPA Cibeureum memang sudah ada sejak lama. Namun, karena volume sampahnya sudah banyak, sehingga aroma tidak sedap itu muncul dan dampaknya kepada warga Kedungcaung.
“Warga mulai resah dan ramai diperbincangkan itu karena mencium aroma tidak sedap pada tahun 2020 lalu,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Wina, pihaknya dan Kepala Desa Karangkamulyan telah beberapa kali mendatangi pihak terkait untuk berkoordinasi akan keluhan warganya.
“Kita telah berupaya dan berkoordinasi dengan pihak pengelola TPA Cibeureum. Akan tetapi sampai saat ini tidak ada tindak lanjut apapun,” ungkapnya.
Wina berharap dari pihak pengelola TPA ada penanganan lebih lanjut agar warga Dusun Kedungcaung tidak resah. Misalkan adanya kompensasi atau yang lainnya.
Sementara itu, Kepala Desa Karangkamulyan, Uus Uswandi, berharap agar pihak pengelola TPA Cibeureum dapat memberikan sebuah solusi untuk warganya. Setidaknya bisa mengurangi dampak dari TPA itu, seperti bau tidak sedap.
Baca Juga: Selesai Revitalisasi, Sistem Sanitary Landfill TPA Cibeureum Kota Banjar Bisa Layani Hingga 20 Tahun
“Iya betul kami juga telah koordinasi beberapa kali dengan pihak pengelola. Namun tidak ada tindak lanjut. Maka dari itu, harapannya tahun 2024 ini dampak yang warga kami rasakan bisa berkurang. Seperti bau dan lalat yang bisa menyebabkan wabah penyakit,” tandasnya. (Feri/R3/HR-Online/Editor: Eva)