harapanrakyat.com,- Tren kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Banjar belum genap dua bulan, atau dari awal Januari sampai Februari 2024 mengalami peningkatan. Sampai saat ini sudah mencapai 31 orang yang terjangkit DBD.
Adapun dari jumlah 31 orang tersebut, dua di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saifuddin menyebut, sebanyak 23 kasus terjadi di bulan Januari. Satu di antaranya anak-anak meninggal dunia karena terserang virus dari nyamuk Aedes Aegypti.
Kemudian di bulan Februari ini, terjadi penambahan kasus DBD dengan satu anak meninggal dunia.
Menurutnya, warga yang terkena penyakit DBD mayoritas masih berusia anak sekolah dasar (SD).
Baca Juga: Satu Anak di Kota Banjar Meninggal akibat DBD, 2 Dirawat di Rumah Sakit
Kasus DBD di Kota Banjar tersebut, juga menunjukkan tren meningkat dibandingkan kasus tahun 2022 dan 2023 lalu.
“Tahun ini kita memasuki bulan kedua trennya meningkat. Sampai Februari ada 31 kasus, dua meninggal dunia. Kebanyakan anak-anak,” kata Syaifuddin kepada harapanrakyat.com, Jumat (23/2/2024).
Tren Kasus DBD di Kota Banjar Naik, Masyarakat Diminta Waspada
Menurutnya, dengan meningkatnya kasus DBD tersebut, tentunya memerlukan upaya-upaya pencegahan. Terutama dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN.
Kemudian upaya penyemprotan atau fogging di lokasi terjadinya wabah, setelah sebelumnya dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE).
Baca Juga: Kasus DBD di Cimahi Meningkat, Pemkot Gencar Lakukan Pencegahan
Namun upaya pencegahan dengan PSN menurutnya adalah yang paling utama. Karena dapat memberantas jentik-jentik nyamuk. Berbeda dengan fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa.
“Jadi yang harus masyarakat lakukan untuk mencegah DBD ini, paling utama gerakan PSN. Jangan biarkan air menggenang,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat, apabila menemukan adanya gejala yang menunjukkan demam untuk segera dibawa ke fasilitas kesehatan, guna penanganan lebih lanjut.
“Nanti di sana ada rapid tes. Sehingga diketahui demamnya DBD atau demam yang lain, agar dilakukan tindakan cepat,” ucapnya.
Baca Juga: Dinkes Sebut Kasus DBD di Ciamis Menurun
Tren kasus DBD di Kota Banjar dalam dua bulan terakhir memang mengalami peningkatan. Selain 31 orang terjangkit, juga memakai dua korban jiwa anak-anak.
Seorang anak warga lingkungan Cikabuyutan Barat, RT 3/10, Kelurahan Hegarsari, M Atala Rahman (7), meninggal dunia setelah terserang demam berdarah.
Bocah yang masih duduk di bangku SD tersebut meninggal dunia, setelah menjalani perawatan di RSUD Kota Banjar. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)