Kamis, April 17, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Maison Bogerijen di Jalan Braga Bandung, Restoran Elit Zaman Belanda

Sejarah Maison Bogerijen di Jalan Braga Bandung, Restoran Elit Zaman Belanda

Sejarah Maison Bogerijen di Jalan Braga, Kota Bandung, merupakan salah satu restoran elit. Jika melihat dari kajian sejarahnya, restoran ini ternyata sudah menjadi salah satu restoran favorit sejak zaman Belanda.

Baca Juga: Sejarah Warung Kopi Purnama, Kedai Kopi Otentik Pertama di Kota Bandung

Daerah Bandung memang sejak lama dikenal sebagai kawasan tempat tinggal hingga berlibur bagi orang-orang Belanda. Maka tak heran apabila Maison Bogerijen menjadi salah satu tempat makan favorit.

Inilah yang menyebabkan menu-menu yang ditawarkannya juga cenderung memiliki ciri khas menu Belanda. Ciri khas kolonial juga nampak pada gaya bangunannya, meskipun sudah lebih modern, namun tetap menonjolkan sisi-sisi bangunan khas kolonial.

Kesan elit pada Maison Bogerijen ini masih menjadi salah satu restoran elit yang ada Kota Bandung, walaupun kini Maison Bogerijen sudah berganti nama menjadi Braga Permai.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut ulasan sejarah Maison Bogerijen, sebuah restoran elit zaman Belanda yang ada di Kota Bandung, Jawa Barat.

Sejarah Maison Bogerijen di Jalan Braga Bandung

Mengutip dari “Majalah Artefak: Media Komunikasi Arkeologi” (2021), Restoran Braga Permai terletak di Jalan Braga, No. 50, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.

Kawasan Jalan Braga memang sejak lama terkenal sebagai pusat kolonialisme yang ada di Bandung. Sehingga tak mengherankan apabila daerah ini penuh dengan bangunan-bangunan khas kolonial.

Restoran Braga Permai sendiri berdiri pada tahun 1918 dengan nama Maison Bogerijen. Nama Maison Bogerijen diambil dari nama dari pendiri restoran tersebut, yaitu Leendert van Bogerijen.

Leendert van Bogerijen merupakan perantau dari Belanda. Ia pergi ke Hindia Belanda saat usianya baru menginjak 26 tahun.

Ketika sampai di Hindia Belanda, Leendert van Bogerijen bekerja pada perusahaan kimia “De Gedeh” di Batavia. Ia kemudian membangun Restoran Maison Bogerijen pada 7 September 1918.

Berganti Nama Menjadi Restoran Braga Permai

Jika melihat dari sisi arsitekturnya, bangunan ini mengusung gaya Belanda yang sangat mencolok. Selain itu, bangunan tersebut juga terdapat sentuhan Prancis yang dapat terlihat dari tulisan bahasa Prancis pada bangunan bagian luar.

Seiring berjalannya waktu, Maison Bogerijen di Jalan Braga sempat mengalami beberapa perubahan. Terutama ketika masa pendudukan Jepang yang membuat banyak obyek-obyek vital Belanda terpaksa tutup.

Baca Juga: Sejarah Villa Isola di Kota Bandung, Dibangun Zaman Belanda Kini Jadi Gedung Rektorat UPI

Ketika Indonesia merdeka, nama Restoran Maison Bogerijen pun berganti menjadi Restoran Braga Permai. Perubahan nama ini dilakukan karena pada masa-masa awal kemerdekaan Indonesia masih sangat sensitif dengan hal-hal yang berbau kolonialisme. Terutama Presiden Soekarno.

Bangunan ini juga sempat mengalami perubahan pada tahun 1960 akibat kebakaran, sehingga bangunannya menyesuaikan dengan keadaan pada waktu itu.

Meskipun sudah mengalami perubahan, nyatanya masih terdapat interior-interior masa penjajahan Belanda yang masih dipertahankan. Seperti bagian dapur tua, ruangan untuk pemanggangan roti, oven, hingga sisa pipa gas yang masih ada.

Restoran Elit Zaman Belanda

Sejak zaman Belanda, Restoran Maison Bogerijen di Jalan Braga terkenal sebagai restoran elit. Pengunjungnya hanya dari kalangan kelas-kelas tertentu saja.

Mengutip dari buku “Guidebook Wisata Kuliner Jadul Kota Bandung” (2021), pada awalnya Maison Bogerijen menyajikan menu makanan manis seperti kue, coklat, dan ice cream.

Namun, seiring berjalannya waktu restoran ini juga mulai menyajikan menu-menu khas bagi orang-orang Eropa.

Biasanya hanya orang-orang Belanda, kaum bangsawan, atau individu yang memiliki kemampuan ekonomi yang bisa menikmati hidangan-hidangan tersebut.

Jurang-jurang sosial antara kelompok pribumi dan Eropa sangatlah terlihat jelas. Sehingga tak semua orang mampu berkunjung ke restoran elit ini.

Bagi mereka yang mampu merasakannya, maka akan dapat melihat bagaimana akulturasi yang jelas terjadi pada kebudayaan-kebudayaan lokal dengan kebudayaan Eropa.

Namun, bagi mereka yang bukan dari kelas sosial menengah ke atas atau tidak memiliki jabatan khusus, tentu tidak akan pernah merasakan akulturasi tersebut.

Karena sifat eklusifnya inilah yang membuat Restoran Maison Bogerijen di Jalan Braga, Bandung kala itu menjadi simbol dari gaya hidup elit zaman Belanda.

Maison Bogerijen Sekarang

Kini, Restoran Maison Bogerijen yang sudah berganti nama menjadi Restoran Braga Permai masih terus beroperasi.

Sajian menu yang ditawarkan pun semakin beragam. Tak hanya makanan-makanan khas Eropa, namun juga local, dan minuman-minuman kekinian.

Para pengunjung juga dapat menikmati berbagai hidangan manis. Namun, para pengunjung harus mengetahui jam kunjungan yang tepat. Pasalnya, banyak pengunjung yang datang ke Restoran Braga Permai ini, terutama akhir pekan.

Para pengunjung yang datang pun cukup beragam, tak hanya mereka yang berasal dari Bandung, melainkan juga dari luar Bandung.

Tujuan-tujuan para pengunjung yang datang cukup beragam. Ada yang hanya sekedar untuk makan, atau hanya untuk nongkrong-nongkrong saja.

Apalagi di Restoran Braga Permai terdapat tempat duduk dengan area terbuka dan tersedia pula live music bagi para penikmatnya.

Baca Juga: Queen Restaurant Bandung, Lokasi, Menu dan Daya Tarik

Jika ingin datang ke Restoran Braga Permai yang dulunya bernama Restoran Maison Bogerijen di Jalan Braga, bisa berkunjung mulai pukul 08.00-22.30 WIB untuk Senin-Jum’at. Sedangkan, pada hari Sabtu dan Minggu mulai buka pukul 07.00-23:30 WIB. (Azi/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Serigala Purba Dire Wolf, Kebangkitan Sang Predator Zaman Es

Serigala Purba Dire Wolf, Kebangkitan Sang Predator Zaman Es

Belum lama ini, dunia sains dan teknologi dikejutkan oleh pengumuman spektakuler dari Colossal Biosciences, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Texas, Amerika Serikat. Mereka...
Mengetahui Makna Tanda Seru Merah di WA dan Cara Mengatasinya

Mengetahui Makna Tanda Seru Merah di WA dan Cara Mengatasinya

Sudahkah Anda mengetahui arti tanda seru merah di WA? Tanda ini umumnya menunjukkan bahwa pesan atau chat WhatsApp yang telah dikirim mengalami kegagalan. Meskipun...
Tes Kebugaran Fisik

Calon Jemaah Haji di Kota Banjar Jalani Tes Kebugaran Fisik, Jalan Kaki 1,6 Km

harapanrakyat.com,- Sebanyak 120 calon jemaah haji Kota Banjar, Jawa Barat, yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun 2025, melakukan tes kebugaran fisik yang diselenggarakan...
Oknum Dokter Cabul di Garut

Akhirnya Oknum Dokter Cabul di Garut Ditetapkan Tersangka, Malam Ini Langsung Ditahan

harapanrakyat.com,- Oknum dokter cabul di Garut, Jawa Barat, yang melakukan pelecehan seksual kepada ibu hamil saat praktik di salah satu klinik swasta akhirnya ditetapkan...
Bewara Ngalaksa 2025

Bewara Ngalaksa 2025 Dimulai, Warga Rancakalong Sumedang Siap Meriahkan Acara Budaya

harapanrakyat.com,- Kegiatan budaya khas Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yakni Ngalaksa kembali menggema di masyarakat. Acara dimulai dengan kegiatan Bewara Ngalaksa 2025 yang berlangsung...
Miras Jenis Tuak

Terima Aduan Masyarakat, Satpol PP Kota Banjar Amankan Puluhan Liter Miras Jenis Tuak

harapanrakyat.com,- Puluhan liter minum keras (miras) jenis tuak diamankan petugas Satpol PP di wilayah Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Petugas Satpol PP...