harapanrakyat.com,- Ratusan rumah warga di Kabupaten Bungo, Jambi, terendam banjir. Banjir yang merendam Bungo pada Jumat (16/2/2024), ketinggiannya antara 20 sampai 60 sentimeter.
Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 485 rumah yang terendam banjir. Sementara untuk warga yang terdampak sebanyak 1500 jiwa atau 485 Kepala keluarga.
Air yang meluap dari Sungai Batang Jujuhan, Batang Tebo dan Batang Uleh karena hujan deras, merendam tujuh kecamatan di Kabupaten Bungo.
Baca Juga: Banjir Bandang Terbesar di Awal 2024, 21 Ribu Warga Demak Mengungsi
Antara lain Kecamatan Bathin II Babeko, Pasar Muaro Bungo, Bathin III, Bungo Dani, Tanah Sepenggal, Tanah Tumbuh, dan Jujuhan Ilir.
Kepala Pelaksana BPBD Bungo, Zainadi mengatakan, sebanyak 472 jiwa terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam banjir.
“Warga ada yang mengungsi di tenda pengungsian. Namun ada juga sebagian yang tinggal di tetangga atau saudaranya,” katanya mengutip dari laman resmi BNPB, Senin (19/2/2024).
Sementara sebagai upaya penanggulangan bencana, pihaknya sudah mendata korban yang terkena dampak bencana banjir.
Selain itu juga mendirikan dapur umum hasil kerja sama dengan instansi lainnya dan bantuan warga.
“Dan juga mempersiapkan ketersedian bahan makanan,” ucapnya.
Selain ratusan rumah yang terendam banjir, BPBD Kabupaten Bungo juga mendata daerah rawan bencana banjir lainnya.
Pihaknya juga mengaku bahwa ada kendala dalam menangani masalah banjir, terutama di 83 dusun atau kelurahan.
Adapun kendala tersebut antara lain peralatan penanggulangan bencana yang masih kurang.
“Kita hanya mempunyai 7 unit tenda pengungsi, 3 unit perahu fiber dan 2 unit perahu karet,” terangnya.
Baca Juga: Banjir Rendam Kabupaten Sintang, 3 Ribu Rumah Terdampak dan 95 Jiwa Mengungsi
Sedangkan sebagai upaya untuk menangani masalah banjir, sambungnya, Dinas Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan di lokasi terdampak banjir.
Sementara untuk DPUPR Kabupaten Bungo, akan menangani infrastruktur yang rusak, seperti jembatan, rumah dan lainnya yang terendam banjir. (Adi/R5/HR-Online)