Profil Mohammad Husni Thamrin erat kaitannya dengan GAPI (Gabungan Politik Indonesia). Pemimpin pergerakan nasional ini kerap membuat Belanda geram. Terlebih lagi ketika pahlawan nasional ini mengusulkan untuk mengibarkan bendera merah putih di berbagai sudut Tanah Air.
Baca Juga: Profil Maskoen Soemadiredja, Tokoh PNI asal Bandung yang Diasingkan ke Australia
Usulannya selalu mengundang sikap protes dan penolakan dari Belanda. Kendati demikian, ia tak pernah berputus asa. Ia tetap yakin bahwa Indonesia akan merdeka dari cengkeraman Belanda.
Profil Mohammad Husni Thamrin Sebagai Pahlawan Nasional
Tokoh nasional ini lahir di Weltevreden, Batavia, Hindia Belanda, pada tanggal 16 Februari 1894. Ia menghembuskan napas terakhirnya di Senen pada 11 Januari 1941. Kala itu usianya masih 46 tahun.
Ia dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Di sepanjang hidupnya, ia berkarier sebagai politisi. Karier tersebut ia bangun sejak tahun 1919 sampai dengan 1940.
Ketika terjun di dunia perpolitikan, ia bergabung dengan Partai Indonesia Raya. Sebagai politisi, ia bahkan pernah menyabet penghargaan sebagai pahlawan nasional Indonesia.
Kemudian untuk profil keluarganya, Mohammad Husni Thamrin terlahir dari pasangan ayah Belanda dan ibu Betawi. Ayahnya bernama Tabri Thamrin. Sementara ibunya yakni Nurhkhamah.
Sang ayah berprofesi sebagai wedana di bawah kekuasaan jenderal Johan Cornelis van der Wijck selaku gubernur. Akan tetapi, ia dirawat oleh pamannya sejak kecil karena sang ayah tiada.
Hal inilah yang turut jadi alasan kenapa ia tak menyandang nama Belanda. Di keluarganya, ia juga memiliki kakek bernama Ort. Orang Inggris ini jadi pemilik hotel yang ada di bilangan Petojo.
Dengan background keluarga tersebut, kehidupannya memang terpandang dan berkecukupan. Hal inilah yang membuat namanya cukup berpengaruh di Tanah Air, terutama ketika dewasa. Riwayat ini terpampang secara jelas di buku berjudul Muhammad Husni Thamrin milik Anhar Gonggong.
Perjalanan Karier
Profil karier Mohammad Husni Thamrin yang gemilang tak terlepas dari kepeduliannya terhadap rakyat jelata. Dalam perjalanan kariernya, ia pernah jadi Wakil Wali Kota Batavia. Kemudian ia juga jadi anggota Volksraad yang menduduki posisi Gubernur Jenderal.
Lebih dari itu, ia juga berpengaruh dalam sepak bola Hindia Belanda. Di kariernya ini, ia pernah mendirikan lapangan khusus untuk rakyat pribumi.
Pendiri GAPI
Tokoh penting yang ada di uang pecahan Rp 2.000 ini terus berjuang untuk membebaskan Indonesia dari jeratan Belanda. Dalam perjuangan tersebut, ada banyak upaya yang telah ia lakukan.
Adapun salah satunya yakni mendirikan GAPI. Hal ini terungkap lewat buku Sartono Kartodirdjo dengan judul Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional, dari Kolonialisme sampai Nasionalisme.
Untuk profil sejarahnya, mulanya Mohammad Husni Thamrin mengusulkan agar membentuk badan konsentrasi nasional demi kepentingan rakyat. Usulnya mendapatkan persetujuan dalam rapat yang terselenggara pada 19 Maret 1939.
Baca Juga: KH Abdul Chalim Jadi Pahlawan Nasional Asal Jawa Barat, Ini Kiprahnya!
Selanjutnya pada 21 Mei 1939, terselenggara kongres umum yang bertempat di Gedung Permufakatan, Jakarta. Dalam kongres inilah terbentuk GAPI.
Dengan tujuan untuk menjalin kerjasama antar partai politik, terbentuknya GAPI mendapat apresiasi masyarakat. Hanya saja, ada sejumlah tokoh yang tak sependapat. Sebut saja Rasjid, Tadjoeddin Noer, dan Moh. Yamin.
Raih Gelar Pahlawan Nasional
Ia meninggal sebelum Indonesia merdeka. Meski begitu, sosoknya terkenal sebagai pahlawan kemerdekaan. Bahkan namanya ada jadi salah satu nama jalan yang ada di Jakarta.
Profil jasa Mohammad Husni Thamrin terus dikenang oleh masyarakat. Ia juga mendapatkan gelar pahlawan nasional. Hal ini sesuai dengan SK Presiden R.I, No. 175 th. 1960 yang tercetus pada tanggal 28 Juli 1960.
Peran Moral dari Perjuangan Thamrin
Pahlawan ini memiliki perjuangan yang keras dalam meraih kemerdekaan Indonesia. Dari perjuangan tersebut, ada banyak pesan moral yang bisa kita ambil.
Salah satunya yakni peduli dengan rakyat jelata. Meski hidup di profil keluarga yang berkecukupan, namun Mohammad Husni Thamrin tak pernah berpaling dari masyarakat sekitarnya.
Bahkan ketika sudah berada di posisi tinggi, ia membentuk organisasi untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Ia memang memberikan perhatian utama terhadap kepentingan masyarakat.
Baca Juga: Ong Hok Djoe, Ternyata Pejuang Kemerdekaan Indonesia dari Ciamis
Dari uraian di atas, tentu sudah bisa tahu profil Mohammad Husni Thamrin di dunia perpolitikan Indonesia. Sosok pahlawan Indonesia ini memiliki jasa yang besar. Meski belum sempat menikmati kemerdekaan Indonesia, namun akan selalu ada di hati masyarakat. (R10/HR-Online)