harapanrakyat.com – Pemkot Bandung, Jawa Barat, memastikan sejak beberapa waktu lalu distribusi beras untuk toko ritel terus dilakukan. Hal itu untuk memastikan toko ritel tidak kekurangan stok beras. Meski demikian, pendistribusian beras untuk minimarket belum semuanya tersalurkan.
Baca Juga : Beras di Kota Bandung Langka, Legislator Minta Lintas Sektor Turun Ke Pasar Tradisional
Kabid Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Industri Kota Bandung, Meiwan Kartiwa mengatakan, saat ini pihaknya terus memantau distribusi beras di toko ritel. Beberapa toko ritel itu salah satunya ke Transmart di Kota Bandung.
“Sudah masuk (stok beras) ke Transmart Cipadung dan Transmart TSM, sejak 12 Februari kemarin,” ungkapnya di Kota Bandung, Rabu (21/2/2024).
Ia menerangkan, jika ada beberapa toko ritel yang masih kekurangan stok beras, kemungkinan pendistribusinya masih dalam proses administrasi.
“Jadi (stok beras) untuk minimarket memang belum semuanya tersalurkan. Karena yang kosong kan beras premium. Makanya yang kami optimalkan beras medium SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pasar), dan masih dalam proses secara administrasi,” ujarnya.
Meiwan menuturkan, pihaknya sudah mengirimkan stok beras medium SPHP ke sejumlah toko ritel seperti Transmart, Superindo maupun Yogya Group. Namun pihaknya menduga stok beras tersebut, belum terdistribusikan ke cabang-cabangnya.
Kendati demikian, ia menambahkan ketersediaan beras hingga saat ini masih aman dan cukup. Terkait kekosongan stok beras yang terjadi di sejumlah toko ritel, lanjutnya, karena kebiasaan masyarakat yang panik saat berbelanja atau panic buying.
Baca Juga : Satgas Pangan Sidak Harga Beras yang Makin Ugal-ugalan di Tasikmalaya
“Kami berharap warga tidak panic buying, dan media untuk tidak memberitakan di luar itu. Dalam artian, jika menyebutkan beras langka, itu juga membuat panik sebenarnya,” katanya.
Warga Cari Beras ke Toko Ritel Masih Kosong
Sementara itu, salah seorang warga Cibiru, Risma (45) mengaku kesulitan untuk memperoleh beras medium dan premium. Bahkan setelah mencarinya ke sejumlah toko retail, seperti Borma, Transmart dan Superindo.
“Saya dapat informasi kalau di toko ritel menjual beras medium SPHP, tapi semua beras pada kosong. Makanya, mau tidak mau saya beli eceran di warung padahal harganya lagi tinggi,” ujarnya.
Warga Rancasari, Lina (35) mengatakan hal serupa. Ia menuturkan, ia mengaku kesulitan memperoleh ketersediaan beras meskipun sudah mencari ke toko ritel. Ia pun mendesak pemerintah memberikan solusi konkret.
“Saya mau beli beras SPHP tapi di toko ritel pada nggak ada. Bilangnya pada kosong semua jenis beras. Mohon pemerintah serius dan memberikan solusi ke masyarakat untuk kelangkaan beras ini, karena mau beli bukan minta,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)