harapanrakyat.com,- Penjabat Wali Kota Banjar, Jawa Barat Ida Wahida Hidayati monitoring pelatihan kerja di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Banjar, Rabu (28/2/2024).
Ida menyebut, para peserta pelatihan kerja di BLK yang telah lulus perlu mendapat suntikan modal untuk kemandirian usaha.
Awalnya, Ida mengatakan dari hasil monitoring pelatihan kerja yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja melalui dana APBN tahun 2024 tersebut cukup memadai.
Menurutnya, peserta pelatihan kerja tersebut bagusnya dapat diberikan akses permodalan supaya bisa membuka usaha secara mandiri.
Sehingga hasil pelatihan yang mereka dapat bisa berkembang pada bidang usaha. Tidak hanya sebatas diarahkan menjadi pekerja atau karyawan di sebuah perusahaan.
“Sebaiknya ini kan dananya dana APBN jadi yang dilatih ini jangan arahnya untuk bekerja di pabrik saja tapi untuk wirausaha sendiri,” kata Ida kepada wartawan.
“Jadi kalau misalnya dikasih modal 30 juta kan itu lumayan bisa buat dagang. Buat industri rumahan juga, jualannya nanti bisa online,” ujarnya menambahkan.
BLK Kota Banjar Hanya Menggelar Pelatihan Kerja
Meskipun demikian, lanjut Ida, balai latihan kerja baru sebatas menyelenggarakan pelatihan-pelatihan.
Untuk permodalan itu belum, karena untuk output dari pelatihan tersebut menurutnya diarahkan untuk bekerja bukan untuk wirausaha.
Adapun para peserta yang telah dinyatakan lulus pelatihan nantinya akan ditempatkan di perusahaan-perusahaan yang telah membuat kerjasama (MoU) dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar.
“Sudah dilakukan tapi baru sebatas pelatihan pelatihan kalau modal memang belum karena mungkin ini diarahkannya untuk bekerja,” katanya.
“Untuk peserta menjahit penempatan di perusahaan Garmen di Tasikmalaya. Kalau tata boga mungkin bisa cafe-cafe atau restoran,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Banjar, Sunarto, mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti pelatihan kerja di BLK ini 64 orang.
Baca Juga: Disnaker Kota Banjar Akui Minimnya Penyerapan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas
Pelatihan ini merupakan angkatan pertama di tahun 2024. Adapun anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pelatihan bersumber dari APBN dengan program 4 paket pelatihan.
“Untuk peserta pelatihan tahap 1 ini semuanya 64 orang dari 4 paket pelatihan yang tersedia. Anggarannya dibiayai dari APBN,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)