harapanrakyat.com – Menyoroti mahalnya harga beras saat ini, puluhan mahasiswa Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berunjuk rasa di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/2/2024). Aksi tersebut karena Pemkot Bandung telah gagal dalam persoalan pangan.
Baca Juga : Pemkot Bandung Pastikan Distribusi Beras Ke Toko Ritel Terus Berjalan
Ketua PMII Kota Bandung, Ilham Akbar Zaini mengatakan aksi tersebut meminta langkah serius dalam persoalan pangan. Seperti ketersediaan stok yang kini mulai langka dan pengendalian harga pangan.
“Kami minta pemerintah serius soal pangan ini. Karena ini menyangkut perut masyarakat,” ungkapnya di sela-sela aksi.
Menurutnya, saat ini terjadi fenomena harga beras di Kota Bandung semakin melambung tinggi. Padahal, komoditas beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat.
“Dalam 1 hingga 2 pekan terakhir, bahkan beberapa kali memecahkan rekor (kenaikan harga beras) . Hal ini terjadi bukan hanya pada beras premium, tetapi juga beras medium,” ujarnya.
Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan, pada Minggu, 25 Februari 2024, semula harga beras medium Rp 9.000 hingga Rp 10.000 per kilogram. Sesuai pemantauan pihaknya, ternyata harga naik pelan-pelan hingga pada Rabu, 28 Februari 2024 menyentuh angka Rp 13.000 hingga Rp 14.000 per kilogram.
Sedangkan beras premium yang sebelumnya berada di kisaran Rp 12.000 hingga Rp 14.000 per kilogram, merangkak naik terus hingga Rp 18.000 per kilogram. Mereka pun meminta perhatian dan langkah serius pemerintah.
Baca Juga : Pemkot Cimahi Gelar Operasi Pasar Murah Murah, Segini Jumlah Beras yang Disediakan
Jaga Stabilitas Harga Beras di Kota Bandung, Mahasiswa Tuntut Ini!
Ia menuturkan, pemerintah seharusnya mampu merealisasikan amanat Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Kedaulatan Pangan Nasional. Selain itu, pemerintah wajib merealisasikan Undang-undang Nomor 19 tahun 2013 tentang perlindungan dan pemberdayaan petani.
“Bukan malah mengambil jalan pintas dengan mengimpor beras. Kembalikan kedaulatan pangan pada petani dalam menyelesaikan permasalahan harga pangan nasional, khususnya beras,” ujarnya di sela-sela aksi di depan Balai Kota Bandung itu.
Selain itu, massa juga menilai Pemkot Bandung dan Bulog kurang efektif dalam pelaksanaan kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Hal itu karena tidak adanya transparansi penyaluran beras Bulog ke pasar tradisional dan pasar modern. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)