harapanrakyat.com,- Lambang atau simbol yang mempunyai bentuk seperti bunga itu kini terlihat dibeberapa tempat di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dengan adanya simbol tersebut, tentu membuat bertanya-tanya masyarakat. Simbol tersebut adalah Cakra Rahayu Kencana.
Baca Juga: Lambang Burung Garuda Rusak Tak Segera Diperbaiki, Warga: Pemkab Bandung Kurang Inisiatif
Simbol tersebut ada di sejumlah tempat di Kabupaten Ciamis. Seperti pada pintu masuk Situs Jambansari, museum, depan GGT Ciamis, di pot Jalan Ciamis, tugu selamat datang Ciamis. Bahkan ada juga monumennya di halaman Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ciamis.
Tidak hanya itu, simbol itu juga digunakan PNS Pemerintah Kabupaten Ciamis yang dijadikan PIN, dan disandingkan dengan tulisan Galuh.
Berdasarkan informasi, Konon simbol tersebut adalah peninggalan dari kerajaan Galuh. Simbol itu juga ada di Prasasti Kawali I dan VI.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Ciamis, Muharam A Zajuli mengatakan, lambang Cakra Rahayu Kencana sendiri itu merupakan simbol yang ada di Prasasti Kawali yang I dan VI
Peninggalan dari Maharaja Prabu Niskala Wastu Kancana pada masa kerajaan saat itu Sunda-Galuh.
“Kalau secara harfiah itu, arti dari kata Cakra Rahayu Kencana adalah Cakra yang berarti kuasa atau penguasa atau juga pimpinan. Kalau Rahayu itu keselamatan atau keberkahan. Sedangkan Kencana adalah emas atau kamulyaan,” ujarnya, Sabtu (2/2/2024).
Menurutnya, Cakra Rahayu Kencana sendiri itu sebagai falsafah Keratuan atau Kadatuan pada Galuh saat itu masih berlaku sampai jaman R.A.A Kusumadiningrat atau Bupati Galuh pada saat itu.
“Kemudian saat ini sebagai identitas budaya di Tatar Galuh dan menjadi simbol serta juga spirit dan berkebudayaan di Tatar Galuh Ciamis,” tuturnya.
Makna Simbol Cakra Rahayu Kencana
Muharam menjelaskan, adapun simbol Cakra Rahayu Kencana itu menyerupai bunga dan juga membentuk tanda plus atau seperti arah mata angin. Kemudian berdaun bunga 3 helai berbentuk Padma atau bunga teratai.
“Dimaknai yakni Tri Tangtu di Buana atau Keramaan, Keresian, Keratuan atau sistem tatanan pada pemerintahan di Tatar Galuh dan juga Sunda,” jelasnya.
Kemudian, lanjut dia, ada 4 baris bunga yang punya garis pusat ditengahnya. Hal itu artinya yakni papat kelima pancer atau dimaknai sebagai 4 penjuru pada mata angin yaitu Kaler, Kidul, Kulon dan Wetan.
Ada juga 4 unsur alam yakni seuneu atau api, cai atau air, angin dan taneuh atau tanah. Berpusat di tengah sebagai puseur atau juga pancer yang dimaknai juga sebagai titik pusat pada peradaban.
“Ada juga lingkaran yang dimaknai sebagai juga Buana Panca Tengah. Adapun Buana atau Alam Dunya (Alam Dunia), panca atau lima, tengah atau pusat,” pungkasnya. (Ferry/R9/HR-Online/Editor-Dadang)