harapanrakyat.com – Jalan penghubung Cipatat – Saguling di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, diterjang longsor. Lokasi longsor berada di Kampung Cipanas, RT 1 RW 1, Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat, tiga hari yang lalu. Namun, hingga Minggu (18/2/2024), jalan penghubung tersebut masih tertutup material longsor. Kendaraan pun tidak bisa melewati jalan tersebut.
Baca Juga : Tanah Longsor di Kota Bogor, Dua Rumah Warga Rusak
Plt Kepala Pelaksana BPBD Bandung Barat, Asep Sehabudin mengatakan, hujan deras yang datang beberapa waktu lalu memicu longsor di Cipatat. Selain itu, longsor itu pun terjadi karena kondisi tanah tebing yang labil menjadi faktor penyebab lainnya.
“Hari Jumat yang lalu sampai sekarang jalan masih tertutup material longsor yang cukup tebal dan terjadi di enam titik,” katanya.
Asep menjelaskan, akibat kejadian itu kendaraan pun sulit melewati timbunan tanah longsor di jalan penghubung Cipatat – Saguling itu. Ia memperkirakan, ketinggian timbunan material longsor di 6 titik jalan penghubung itu bervariasi, mulai 1 meter hingga 1,5 meter dengan panjang 10 meter.
Akibatnya, lanjut Asep, warga dari Saguling atau Cipongkor yang hendak menuju Rajamandala, harus mengambil jalan alternatif ke Kota Baru Parahyangan.
“Sementara, kami alihkan dulu ke sana (arus lalu lintas). Karena kendaraan belum bisa melewati jalan penghubung Cipatat – Saguling akibat longsor. Petugas masih terus melakukan evakuasi material longsor,” ujarnya.
Baca Juga : Tebing 10 Meter di Karangasem Longsor, Seekor Sapi Patah Tulang Kaki
Asep mengatakan, PT Indonesia Power Saguling saat ini melakukan proses evakuasi material timbunan tanah longsor di jalan penghubung itu. Ia pun mengimbau masyarakat sekitarnya untuk selalu waspada karena khawatir tebing di sekitarnya sangat berpotensi terjadi longsor susulan ketika datang hujan deras.
“Tebing di sana rawan longsor (jalan penghubung Cipatat – Saguling) karena konturnya yang berbukit dan tanahnya labil. Jadi, longsor susulan masih sangat berpotensi terjadi, masyarakat harus waspada,” tuturnya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)
