harapanrakyat.com,- Manggis di Desa Karangampel, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menawarkan perpaduan yang menyenangkan antara rasa manis dan kesegaran. Buah ini terkenal karena rasanya yang luar biasa dan kualitas yang diakui hingga ke pasar internasional.
Sebagai informasi, Desa Karangampel, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis merupakan salah satu produsen manggis terbesar di daerah Tatar Galuh.
Dengan hasil mengesankan 5 ton per hari, manggis dari Desa Karangampel Ciamis menemukan jalannya ke tanah asing melalui perusahaan yang berbasis di Puspahiang, Tasikmalaya.
Asep Yudi Ruhyana, Kepala Desa Karangampel, dengan bangga menceritakan warisan lama budidaya manggis di wilayahnya.
“Diwariskan dari generasi ke generasi, pohon manggis melambangkan warisan yang berakar kuat dalam sejarah keluarga,” ungkapnya, Kamis (15/2/2024).
Setiap rumah tangga di Karangampel memiliki beberapa pohon manggis, dengan sekitar 1.300 keluarga tinggal di daerah tersebut. Ini, setara dengan ribuan pohon yang tersebar di seluruh lanskap masyarakat.
Asep Yudi menyoroti peran penting manggis sebagai aset ekonomi utama bagi penduduk setempat. Meskipun kondisi buah yang kurang optimal karena musim kemarau sebelumnya, lima tahun terakhir ia telah menyaksikan panen berlimpah, dengan hasil panen harian sejak Juni 2023.
Baca Juga: Seorang Pemuda di Ciamis Ini Sukses Ternak Kura-kura Brazil, Raup Cuan Jutaan Rupiah
Manggis Karangampel Ciamis Diekspor ke Cina
Setelah penyortiran yang cermat, manggis yang dipanen dikirim ke pusat pengumpulan, siap diekspor ke negara-negara seperti Cina dan berbagai pasar internasional lainnya.
Buah yang dinilai sebagai kualitas super atau Grade A ini memiliki harga yang bervariasi di pasaran, berfluktuasi antara Rp 35.000 hingga Rp 14.000 per kilogram, bergantung pada kondisi dan tren pasar yang berlaku.
Manggis Karangampel Ciamis membanggakan profil rasa yang unggul, ditandai dengan kupasannya yang mudah dan rasa manis yang tak tertahankan. Namun, ada sedikit persaingan ketat di pasar karena penampilan fisik manggis ini yang kurang menarik.
Kepala Desa Karangampel mengatakan, selain manggis, desanya bergantung pada budidaya buah-buahan lain seperti langsat dan rambutan untuk mempertahankan mata pencaharian.
“Pertanian tetap menjadi pekerjaan utama, dengan mayoritas penduduk terlibat dalam pertanian dan buruh pertanian,” ungkapnya.
Ke depan, Pemerintah Desa Karangampel berupaya untuk menumbuhkan inisiatif agrowisata, memanfaatkan lahan luas yang sudah dihiasi dengan ratusan pohon manggis.
Baca Juga: Kisah Sumur Nyimas Nawang Wulan Baregbeg Ciamis dan Wanita Cantik Penunggunya
“Kami membayangkan masa depan di mana setiap dusun memiliki identitas pertanian yang unik! Yang menampilkan berbagai buah-buahan mulai dari manggis, langsat, rambutan, pisang, sawah, dan seterusnya,” ujar Kepala Desa Karangampel Ciamis. (Feri Kartono/R7/HR-Online/Editor-Ndu)