Lapisan Tubuh Porifera wajib dipahami. Tubuh porifera terdiri dari beberapa lapisan yang sangat penting. Makhluk hidup satu ini termasuk ke dalam kelompok hewan.
Baca Juga: Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup, Ini Komponen dan Prosesnya
Mungkin banyak orang awam yang masih asing dengan porifera. Padahal, ini merupakan kelompok hewan yang mencakup 10.000 spesies hidup.
Lapisan Tubuh Porifera, Tersusun dari Beberapa Bagian
Ada berbagai kelompok hewan yang teridentifikasi saat ini. Salah satunya adalah porifera. Porifera merupakan kelompok hewan yang terdiri dari ribuan spesies. Hewan-hewan ini jarang terlihat mata manusia secara langsung karena sebagian besar merupakan penghuni laut.
Namun, beberapa spesies porifera juga hidup di habitat air tawar yang lebih dekat dengan kehidupan manusia. Hewan-hewan yang termasuk porifera memiliki struktur tubuh yang sangat unik.
Tubuh porifera terbilang sangat menarik dan juga sederhana. Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan binatang lain karena porifera lapisannya tidak begitu rumit, hanya tersusun dari beberapa bagian vital saja.
Sebelum membahas terkait struktur tubuhnya, perlu diketahui bahwa porifera adalah hewan multiseluler primitif. Dalam biologi dijelaskan bahwa hewan ini tidak memiliki sistem pencernaan, sistem saraf, dan bahkan sistem peredaran darah.
Hal ini cukup membingungkan karena sistem tersebut sangat makhluk hidup butuhkan. Namun, lapisan tubuh hewan ini terlihat seperti kantung dengan lubang.
Bentuk lubang atau pori-pori tersebut sangat kecil dan terdiri dari tiga lapisan. Berikut ini daftar lapisan yang wajib diketahui.
Lapisan Pinakosit
Jenis lapisan pertama adalah pinakosit. Ini merupakan lapisan tubuh paling utama yang juga memiliki sebutan sebagai pinacoderm dan ektoderm.
Lapisan tubuh porifera satu ini menjadi salah satu lapisan terluar yang menyusun tubuh. Perbedaan sel hewan dan tumbuhan terlihat dari lapisan luar ini.
Bagian pinakosit memiliki susunan sel yang cukup elastis. Sel ini bisa mengembang dan juga mengecil yang akan menyesuaikan kondisi dari porifera sendiri.
Selain itu, bagian luar ini juga memiliki beberapa rongga yang berfungsi sebagai masuknya makanan. Sel luar porifera ini akan berkontraksi dan membuat air laut terhisap masuk ke dalam rongga.
Baca Juga: Klasifikasi Filum Arthropoda Berdasarkan Struktur dan Karakternya
Sebenarnya, sel pinakosit ini menjadi salah satu bentuk bagaimana hewan melindungi diri mereka sendiri. Pada beberapa jenis porifera, sel pinakosit bisa berbentuk runcing seperti duri sebagai pelindung dari serangan predator yang berbahaya.
Sementara itu, jenis porifera lainnya terkadang memiliki duri yang juga beracun. Ini semua bermanfaat sebagai sistem pertahanan diri.
Mesohil
Mesohil adalah lapisan tubuh porifera yang kedua. Bagian mesohil ini memiliki peran yang cukup penting.
Letak lapisan ini ada di antara lapisan pinakosit dan juga koanosit. Mesohil banyak didominasi oleh berbagai sel amoebosit.
Sel amoebosit sendiri memiliki fungsi yang hampir sama seperti pembuluh darah pada kulit dan juga jaringan pembuluh kayu pada tumbuhan. Sel ini terdiri dari banyak bentuk, seperti amoeba yang bisa bergerak bebas dengan kaki semunya.
Tugas sel amoebosit adalah untuk mengedarkan makanan dan oksigen ke seluruh tubuh. Selain itu, sel ini juga bertanggung jawab sebagai sel pembuangan dan juga membentuk sel reproduksi.
Sel reproduksi ini akan terbentuk sesuai dengan kondisi di lingkungan. Jadi, lapisan mesohil ini memang memegang peran yang sangat penting.
Koanosit
Lapisan tubuh porifera yang terakhir adalah koanosit atau endodermis. Seperti namanya, lapisan ini berada di bagian paling dalam tubuh porifera.
Koanosit tersusun atas sel yang berbentuk lonjong dan berfungsi untuk mengatur air yang masuk. Selain itu, sel ini juga berfungsi untuk melakukan proses metabolisme dalam tubuh hewan ini.
Posisi sel yang ada pada koanosit ini tampak melintang dan menghubungkan lapisan mesohil dengan spongosol. Air laut yang masuk akan spongosol saring dan meninggalkan sumber makanan yang porifera butuhkan.
Sebenarnya, lapisan-lapisan ini memiliki fungsinya sendiri. Lapisan paling atas berfungsi sebagai pelindung, jadi lapisan ini memiliki bentuk yang akan membuatnya terhindar dari predator.
Lapisan tengah porifera sendiri berfungsi sebagai tempat bernafas dan juga reproduksi. Sel-sel di lapisan tengah ini menjadi yang paling penting.
Baca Juga: Cara Planaria Berkembang Biak Aseksual dan Seksual
Sementara itu, lapisan paling bawah berfungsi dalam proses metabolisme tubuh. Jadi, lapisan tubuh porifera ini sangatlah penting untuk dipelajari. Dengan lapisan ini, hewan porifera bisa bertahan hidup. (R10/HR-Online)