harapanrakyat.com – Untuk mengurangi buangan sampah ke TPA Sarimukti, Pemkot Cimahi, Jawa Barat, saat ini terus menggencarkan program Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah atau Grak Ompimpah. Bahkan, selain bisa mengurangi residu sampah, program ini pun memberikan manfaat masih tersisanya kuota ritase pembuangan sampah ke TPA Sarimukti.
Baca Juga : Kabupaten Bandung Terancam Jadi Lautan Sampah, Pengelola TPA Sarimukti Beberkan Alasan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Chanifah Listyarini mengatakan, saat ini kuota pembuangan sampah ke TPA Sarimukti tersisa 817 ritase. Ia pun berharap sisa ritase itu bisa mencukupi hingga akhir bulan.
“Jatah kita ke TPA Sarimukti tinggal 817 ritase. Semoga cukup sampai akhir bulan. Kami akan terus optimalisasi pemilahan sampah dari hulu,” katanya, Selasa, (6/2/2024).
Menurut Chanifah, pasca kebakaran besar TPA Sarimukti, pengelola melakukan pembatasan ritase pembuangan sampah. Aturan itu berlaku untuk seluruh kabupaten/kota di Bandung Raya agar melakukan pemilahan sampah. Sehingga sampah ke TPA Sarimukti hanya sampah residu.
“Dari laporan yang kami terima dari DLH Jawa Barat, memang jatah buang milik Kabupaten Bandung telah habis. Tapi kita (Kota Cimahi) masih banyak,” tuturnya.
Olah Sampah Organik, Pemkot Cimahi Kembangkan Komposting Massal
Chanifah menjelaskan, pihaknya akan memasifkan program Grak Ompimpah. Selain itu, kata ia, pihaknya akan mencoba untuk mengembangkan melalui program komposting secara massal.
Ia menjelaskan, untuk mendukung program komposting massal itu pihaknya saat ini sedang menyusun rencana aksi. Ia berharap rencana tersebut bisa terealisasi pada bulan ini.
“Kita akan coba komposting massal pada masyarakat. Kita sedang menyusun plan of action-nya. Mudah-mudahan Februari ini, kita sudah bisa mulai bergerak mengolah sampah di Cimahi,” ujar Chanifah.
Baca Juga : DLH Jawa Barat Jelaskan Alasan Buangan Sampah Kabupaten Bandung Terhenti Sementara
Masih menurut Chanifah, melalui program komposting massal ini, pihaknya akan membentuk bank sampah di setiap RW. Bank sampah ini bertugas mengelola sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomi. Sehingga, kata ia, sampah-sampah itu tidak perlu dibuang lagi ke TPA Sarimukti yang akhirnya akan mengurangi ritase.
“Lalu organiknya juga harus kita kelola. Misalnya dengan mengubahnya menjadi kompos. Karena kuota pembuangan itu akan bergerak terus. Tapi kita terus akan batasi masyarakat membuang sampah. Jadi tidak semua sampah asal kita buang ke TPA Sarimukti,” ucap Chanifah di Cimahi. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)