Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita TerbaruKorps Prajurit Estri, Pejuang Wanita Bersenjata Tusuk Konde

Korps Prajurit Estri, Pejuang Wanita Bersenjata Tusuk Konde

Korps prajurit Estri berisikan kumpulan wanita yang berani melawan penjajahan Belanda. Keberaniannya tersebut juga imbang dengan tingkat kecerdasannya. Hal inilah yang membuat pasukan wanita tersebut tak kalah dari kaum pria dalam sejarah Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Rumah Belanda di Indonesia Lengkap dengan Ciri Khasnya

Musuh langsung ketar-ketir ketika berhadapan dengan pasukan wanita ini. Apalagi tentara wanita tersebut mampu menguasai medan perang dengan baik.

Korps Prajurit Estri di Indonesia

Pasukan berisikan perempuan-perempuan desa ini sebenarnya tentara elit kesultanan Mataram. Tentara ini dibentuk langsung oleh Pangeran Sambernyawa.

Pangeran ini sangatlah berjasa karena mampu melawan VOC dan merebut Surakarta pada tahun 1743 silam. Tak hanya itu saja, ia juga berjasa di dunia kesenian karena menciptakan gamelan pelog dan tari bedhaya.

Dalam membentuk pasukan wanita pertama ini pun, pangeran tak berpangku tangan. Ia sendiri yang melatih wanita-wanita di Surakarta tersebut dengan berbagai keterampilan.

Mulai dari keahlian menembak, berkuda, berpedang, sampai dengan berperang. Pangeran juga membekalinya dengan kesenian tari, musik, hingga sastra jawa. Dengan kemampuan tersebut, korps prajurit Estri ini mampu membuat musuh gentar.

Syarat dan Senjata Pendekar Estri

Untuk menjadi pasukan Estri, tentu tak sembarangan wanita bisa memasukinya. Hal ini karena ada syarat tertentu yang perlu wanita penuhi agar bisa bergabung dalam pasukan tersebut.

Adapun syaratnya ialah wanita tersebut harus memiliki paras wajah yang cantik. Lalu untuk syarat selanjutnya, wanita ini harus memiliki kondisi tubuh yang fit dan sehat.

Apabila menenuhi syarat tersebut, maka wanita ini bisa masuk pasukan Estri. Menariknya, pasukan wanita ini tak memiliki senjata khusus dalam melumpuhkan dan mematikan musuh.

Para wanita dalam korps prajurit Estri cukup mengandalkan tusuk konde yang ada di sanggul. Namanya ialah Condoroso. Senjata tersebut tentu tak akan pernah musuh bayangkan sebelumnya sehingga cenderung lengah.

Berbeda dengan tusuk konde biasa, senjata ini sangatlah tajam. Akan sangat berbahaya jika senjata tersebut sampai mengenai musuh.

Kemampuan Pasukan Estri

Sebagaimana yang sudah kita singgung tadi, pasukan ini memiliki banyak kemampuan. Selain yang sudah kita sebutkan tadi, rupanya pasukan wanita ini juga pandai menyamar.

Kepiawaiannya dalam menyamar melancarkan aksi mata-mata yang mereka lakukan. Wanita ini akan langsung beraksi saat musuh lengah. Misalnya ketika menyanyi sinden, menari bersama, dan lainnya.

Baca Juga: Sejarah Taman Siswa dan Kurikulum Trikon, Warisan Berharga

Kemampuan ini juga membantu korps prajurit Estri dalam mengawal raja maupun keluarga keraton. Bekal kemampuan ini juga membantu pasukan tersebut untuk menghadapi berbagai pertempuran besar. Mulai dari Perang Diponegoro, Perang Banjarmasin, hingga Perang Jawa.

Pemimpin Pasukan Estri

Pasukan ini memiliki pemimpin yang juga wanita, namanya Rubiyah. Sang pemimpin memiliki gelar Raden Ayu Matah Ati.

Wanita ini bukanlah orang sembarangan. Ia rupanya putri demang atau pejabat daerah yang ada di Wonogiri.

Hal yang mengejutkan, ia ternyata juga istri kedua pendirinya, Raden Sambernyawa. Bukan tanpa alasan kenapa ia jadi pemimpinnya.

Selain memiliki latar belakang tersebut, ia juga sangat cerdas dan berani. Pemimpin korps prajurit Estri ini pun memiliki kepribadian inspiratif karena begitu setia dengan suaminya.

Bersama suaminya, ia tak pernah gentar dalam melawan penjajahan Belanda. Di sisi lain, ia juga telaten dalam mengurus urusan istana.

Mengenal Ratu Ageng Tegalrejo

Jika melihat salah satu postingan di akun media sosial Instagram @museum_diponegoro, ada pembahasan seputar Ratu Ageng Tegalrejo. Nenek buyut Pangeran Diponegoro sekaligus permaisuri Sri Sultan Hamengkubuwono I ini termasuk wanita pejuang.

Ia pernah jadi komando korps prajurit Estri Estri Langenkusumo. Hal ini menandakan bahwa sosok wanita tersebut sangatlah berani dan cerdas.

Ia sendiri lahir di Sragen pada tahun 1732. Nama lahirnya ialah Niken Ayu Yuwati. Jasanya dalam membasmi penjajahan turut memperlihatkan tingginya antusias wanita di zaman dulu.

Meski wanita, namun tak menghilangkan tekad untuk terbebas dari belenggu penjajahan. Penjajahan memang berdampak buruk di berbagai sektor kehidupan sehingga harus segera mendapatkan perlawanan.

Baca Juga: Kisah Cinta Soekarno dan Ratna Sari Dewi, Selebriti Cantik Asal Jepang

Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa peran korps prajurit Estri sangatlah penting. Pasukan bersenjata perempuan pertama yang berasal dari Surakarta ini jelas berjasa. Tanpanya, Indonesia tak bisa merdeka seperti yang kita rasakan sekarang ini. (R10/HR-Online)

Laptop HP OmniBook 5 dengan Fitur AI Canggih dan Copilot+

Laptop HP OmniBook 5 dengan Fitur AI Canggih dan Copilot+

HP baru-baru ini resmi meluncurkan seri laptop HP OmniBook 5 di pasar India. Laptop ini hadir dengan dua pilihan prosesor AMD Ryzen AI 300...
Sejarah Babad Dermayu yang Menceritakan Kisah Terbentuknya Kabupaten Indramayu

Sejarah Babad Dermayu yang Menceritakan Kisah Terbentuknya Kabupaten Indramayu

Pembahasan mengenai terbentuknya Kabupaten Indramayu memang tidak dapat terlepas dari kisah sejarah Babad Dermayu. Nama "Dermayu" sendiri merupakan sebutan lain dari Indramayu. Konon dalam...
Dokter kandungan di Garut Viral

Kurang dari 24 Jam, Oknum Dokter yang Diduga Lecehkan Pasien di Garut Diamankan Polisi

harapanrakyat.com,- Polres Garut akhirnya berhasil mengamankan oknum dokter yang diduga melakukan pelecehan terhadap seorang pasien ibu hamil. Bahkan, penangkapan tersebut kurang dari 24 jam...
Spesifikasi OPPO Find X8s Terungkap di TENAA

Spesifikasi OPPO Find X8s Terungkap di TENAA

Pasar smartphone Android kembali digegerkan oleh keluarnya produk OPPO series terbaru yang muncul di TENAA. Produk ini diperkenalkan di Tiongkok bersama series lainnya seperti...
Pengamat Sepak Bola

Pengamat Sepak Bola Sarankan Tambah Pemain Diaspora: Supaya Siap di Piala Dunia

Mohamad Kosnaeni, salah satu pengamat sepak bola Indonesia, menyoroti kalahnya Indonesia melawan Korea Utara di ajang Piala Asia. Menurut Kosnaeni, Timnas U-17 membutuhkan pemain...
Timnas U-17

Pasca Kalah dari Korea Utara, Nova Arianto Bongkar Masalah Timnas U-17, Harus Evaluasi!

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengungkap adanya evaluasi dari kekalahan saat melawan Korea Utara. Seperti kita ketahui, Timnas Indonesia kalah telak dari Timnas...