harapanrakyat.com – Bencana banjir masih kerap terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi ancaman bahaya bagi masyarakat ketika memasuki musim hujan. Sejumlah titik yang kerap banjir, seperti Gedebage, Cibaduyut, Pasirkoja dan lain sebagainya. DPRD Kota Bandung pun mengungkap salah satu faktor penyebab banjir tersebut.
Baca Juga : Terkendala Anggaran, Pemkot Bandung Terus Upayakan Penanganan Banjir Gedebage
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung, Agus Gunawan mengatakan, tata ruang kota yang semrawut, menjadi salah satu penyebab banjir di sejumlah titik di Kota Bandung.
“Pembangunan ada di mana-mana, tapi tidak memperhatikan lingkungan. Dampaknya, bencana banjir di berbagai titik di Kota Bandung,” ungkapnya di Kota Bandung, Kamis (29/2/2024).
Menurutnya, tata ruang kota di Kota Bandung saat ini tidak memperhatikan aspek lingkungan dalam pembangunannya. Sehingga ketika tidak terkontrol, maka berdampak pada rusaknya lingkungan, termasuk resapan air tanah.
“Akibatnya bencana banjir terjadi di berbagai titik di Kota Bandung karena banyak bangunan yang tidak memperhatikan lingkungan. Maka perlu adanya perhatian dan ketegasan pemerintah,” ujarnya.
Agus menerangkan, Pemkot Bandung sudah membangun kolam retensi dan rumah pompa. Namun upaya tersebut tidak cukup, karena perlu juga perbaikan serta pemeliharaan drainase. Sebab tidak sedikit bencana banjir yang terjadi di Kota Bandung akibat drainase penuh dengan sampah dan endapan.
“Sampah dan endapan harus segera dibersihkan dari drainase. Karena keberadaannya membuat fungsi drainase tidak maksimal. Ini juga kan bagian dari infrastruktur yang perlu kita perhatikan,” katanya.
Baca Juga : Soal Penanganan Banjir di Bandung Raya Perlu Kerjasama Antar Pemda
Drainase Menyempit Picu Bencana Banjir di Kota Bandung
Ia menerangkan, pembangunan yang ada saat ini, juga membuat drainase menyempit dan memicu terjadinya bencana banjir. Seperti di kawasan Kopo, di mana drainase yang sebelumnya lebar jadi menyempit karena adanya pembangunan.
Kemudian kedalaman drainase yang tadinya 1 meter, lanjut Agus, saat ini hanya 50 sentimeter. Akibatnya, ketika terjadi hujan besar, drainase tidak bisa menampung dan akhirnya meluap ke jalan.
“Karena ada juga warga yang nakal, yang membangun di atas drainase sehingga menyempit dan mengganggu aliran air. Potensi ancaman bencana banjir ini harus kita perhatikan,” ucapnya di Kota Bandung. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)