harapanrakyat.com – Menjaga kondisi kesehatan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Dinas Kesehatan Kota Bandung berharap kedepannya pelaksanaan masa pencoblosan Pemilu menjadi dua hari. Hal tersebut, seiring dengan meninggalnya salah seorang Ketua KPPS di salah satu kecamatan di Kota Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga : Miskomunikasi, 54 Tenaga Kesehatan RSUD Cimahi Gagal Mencoblos pada Pemilu 2024
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengungkapkan hal itu untuk mendukung kesehatan para petugas penyelenggara Pemilu, baik KPPS, Panwaslu hingga Linmas.
“Misalnya hari pertama untuk pencoblosan, hari kedua untuk penghitungan suara. Saya juga kurang paham bagaimana aturannya. Tapi jika dari sisi kesehatan, kalau sistemnya masih seperti ini tentu berat,” ungkapnya di Kota Bandung, Minggu (18/2/2024).
Menurutnya dengan sistem penyelenggaraan seperti saat ini, maka akan berdampak negatif bagi kesehatan petugas KPPS. Bahkan, bagi orang yang sehat sekalipun, kata ia, akan berdampak karena harus begadang dan tingginya tekanan.
Berdasarkan informasi yang ia terima, para petugas KPPS tersebut baru selesai melaksanakan tugasnya sekitar pukul 3.00 WIB hingga 4.00 WIB. Hal itu tentunya akan berdampak pada kesehatan petugas KPPS.
Oleh karena itu, ia menerangkan, perlu adanya perbaikan sistem dalam pembagian tugas untuk pelaksanaan Pemilu. Terutama dalam menjaga kesehatan para petugas KPPS agar tetap fit dan sehat.
“Kami berharap ada perbaikan sistem. Ada keluhan dari petugas KPPS kalau begini terus maka tetap akan banyak yang sakit,” ujarnya.
Pihaknya juga meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengedepankan kesehatan bagi para KPPS. Salah satunya dengan sarapan sebelum melaksanakan tugasnya.
“Saya minta KPU untuk mewajibkan mereka (petugas Pemilu) sarapan. Karena awalnya tidak terasa, tapi ketika pencoblosan sore harinya, baru muncul mual dan lain sebagainya,” katanya.
Baca Juga : Kelelahan, 182 Petugas KPPS di Kota Bandung Sakit dan Jalani Perawatan Medis
Kendati demikian, sesuai dengan SOP, ia telah menginstruksikan puskesmas untuk memeriksa kesehatan para petugas KPPS. Pihaknya mengkhawatirkan jika ada yang masih sakit pasca Pemilu.
Dinas Kesehatan Kantongi Jumlah Petugas KPPS yang Sakit
Anhar menjelaskan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bandung, selama Pemilu berlangsung, sebanyak 345 orang yang menjalani pemeriksaan medis di posko kesehatan. Mulai dari anggota KPPS, Panwaslu hingga Linmas.
Ia berharap, para petugas penyelenggara Pemilu mampu menjaga kesehatannya. Hal itu bercermin pada pengalaman tahun ini.
“Dari 10 orang yang masuk rumah sakit, 8 orang sudah pulang. Kemudian 1 meninggal dan 1 pasien baru masuk ke Rumah Sakit Bandung Kiwari. Maka penting bagi KPPS tetap menjaga kesehatannya pasca pelaksanaan Pemilu ini,” katanya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)