harapanrakyat.com,- Angka kasus demam berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat saat ini mengalami lonjakan. Tapi biaya fogging di wilayah Puskesmas Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, dibebankan ke masyarakat. Hal tersebut menimbulkan pro kontra di masyarakat.
Baca Juga: Tren Kasus DBD di Kota Banjar Naik, Belum Genap Dua Bulan 31 Terjangkit 2 Meninggal Dunia
Andang Irfan Sahara, wakil Ketua Komisi D DPRD Ciamis menyangkan adanya biaya fogging yang dibebankan kepada masyarakat oleh pihak puskesmas. Padahal lokasi tersebut termasuk endemi DBD.
“Biasanya fogging dilakukan ketika ada permintaan, seperti di satu desa banyak warga terjangkit DBD. Pihak Puskesmas harus melaksanakan, ada pun biaya harus bisa ditanggung oleh pihak Puskesmas,” ungkapnya.
Andang menyebut untuk meringankan beban, puskesmas sebaiknya melakukan antisipasi. Salah satunya musyawarah dengan pihak desa dengan terlebih dulu melakukan musyawarah.
“Biaya fogging ini jangan langsung dibebankan ke warga. Ada atau tidak ada anggaran untuk fogging itu harus dilaksanakan, karena pemberantasan sarang nyamuk jadi tugas bersama,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Kabid P2P Dinkes Ciamis Edis Herdis mendapat aduan tersebut dari warga. Ia menyayangkan sikap Kepala Puskesmas Handapherang yang membebankan biaya fogging ke masyarakat. Pihaknya pun telah memanggil Kepala Puskesmas Handapherang untuk mengkonfirmasi hal itu.
“Kami langsung panggil kapus dan meminta keterangan terkait biaya fogging yang dibebankan kepada warga. Itu tidak dibenarkan, kalau pun mengajak partisipasi itu boleh saja, pihak Puskesmas ngobrol dengan desa untuk anggaran fogging,” katanya.
Dinas Kesehatan Ciamis pun mengimbau ke 37 puskesmas agar persoalan fogging diselesaikan dengan baik dan seksama. Jangan sampai membebankan kepada masyarakat.
Diketahui, sampai 23 Februari 2024, jumlah penderita DBD di Ciamis mencapai 169 kasus, 1 orang meninggal dunia. Rinciannya Januari 58 kasus dan Februari 111 kasus dengan 1 meninggal dunia. Di Puskesmas Handapherang sendiri tercatat paling banyak dengan 34 kasus.
“Kasus DBD sekarang meningkat dari tahun sebelumnya,” pungkasnya. (Es/R9/HR-Online/Editor-Dadang)