harapanrakyat.com,- Kenaikan harga beras ternyata tidak hanya terjadi di tanah air, di pasar internasional pun harga beras saat ini mengalami kenaikan yang signifikan.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata, pemicunya adalah adanya peningkatan permintaan pasar internasional atas komoditas beras. Maka tak heran, jika harga beras terkerek naik dari harga normal.
Menurut Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, masyarakat dunia saat ini mulai beralih konsumsi. Dari semula mengkonsumsi gandum, kini beralih mengkonsumsi nasi.
“Di negara-negara barat kan, sebelumnya, masyarakatnya mengkonsumsi gandum. Nah, sekarang mereka beralih makan nasi,” ungkap Febby, Rabu (28/2/2024) di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.
Akibatnya, menurut Febby, permintaan akan komoditas beras menjadi meningkat. Sehingga, negara-negara di benua Eropa pun turut serta memborong beras dari Thailand dan Vietnam.
Lebih jauh, Febby menjelaskan kondisi ini bersamaan dengan terjadinya anomali iklim yang menyebabkan gelombang El Nino di beberapa negara. Tak ayal, produksi beras dunia pun turun. Ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan inilah yang menyebabkan naiknya harga beras di pasar internasional.
Ditambah lagi, adanya kekhawatiran El Nino yang berkepanjangan membuat negara-negara produsen beras mengurangi jumlah ekspor beras. Demi menjaga ketersediaan cadangan pangan di negaranya.
Harga di Pasar Internasional Naik, Indonesia Harus Bersaing Cari Beras
Baca juga: Jokowi Janji Harga Beras Turun dalam 2 Minggu, Masyarakat Diharap Tenang!
Selain menghadapi kenyataan naiknya harga beras di pasar internasional, pemerintah Indonesia pun harus bekerja ekstra mendapatkan komoditas pangan ini.
“Kalau dahulu, negara-negara produsen beras banyak yang datang menawarkan kepada kita. Tetapi, saat ini kondisinya terbalik, kita yang harus mencari ke mereka. Dan, itu tidak mudah,” ujar Presiden Jokowi, Rabu (28/2/2024) di Jakarta.
Krisis pangan ini, menurut Jokowi terjadi akibat beberapa hal yang sangat kompleks. Pertama-tama, akibat adanya gelombang El Nino, kemudian adanya gangguan rantai pasok. Bersamaan dengan itu, terjadi pula peperangan di beberapa negara yang menambah rumit keadaan.
Namun demikian, Jokowi menegaskan, pemerintah tidak tinggal diam, dan terus berupaya menurunkan harga beras. Bahkan, ia yakin saat ini harga beras di pasaran domestik sudah mulai turun. “Cek saja harga beras di Pasar Induk Cipinang atau ke Pasar Johar,” tegasnya.
Kenaikan harga beras di pasar internasional menjadi salah satu pertanda tantangan global yang semakin rumit. Yang tentu saja, berpotensi menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dalam negeri. (Feri Kartono/R8/HR Online/Editor Jujang)